Makassar, IAINews – Pada 19 November 202, Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Alauddin Makassar sukses mengadakan workshop bertajuk “Mastering Cell Culture: Hands-On Workshop in Cytotoxicity and Nanotoxicity Assessment”. Acara ini berlangsung di Laboratorium Mikrobiologi, Lantai 4, Kampus 2 Samata, Gowa, Sulawesi Selatan.
Workshop menghadirkan narasumber utama, dr. Ebraham Saad, M.Si., Pharm.D., seorang peneliti nanotoksisitas asal Mesir yang juga mahasiswa program doktoral di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Peserta workshop terdiri atas dosen dan mahasiswa dari berbagai institusi, termasuk dosen Farmasi Universitas Muhammadiyah Makassar, Universitas Muslim Indonesia, FKIK UIN Alauddin Makassar, mahasiswa S3 Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin, serta mahasiswa Farmasi Universitas Muhammadiyah Makassar.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Konferensi Internasional 3rd ALHAMDIC. Dalam sesi materinya, dr. Ebraham memaparkan konsep “Design of Smart and Targeted Drug-Herbal Nanomedicine for Safe and Effective Therapy 2024”.
Ia menjelaskan mulai dari dasar-dasar kultur sel, penggunaan instrumen laboratorium, fase-fase dalam kultur sel, komposisi medium yang digunakan, hingga protokol dan metode kultur sel yang relevan.
“Workshop ini bertujuan untuk memperdalam pemahaman peserta mengenai teknik kultur sel, yang merupakan metode penting dalam penelitian biomedis, pengembangan obat, dan terapi sel,” ungkap dr. Ebraham.
Para peserta terlibat aktif selama sesi berlangsung, mengikuti diskusi interaktif serta praktek langsung. Mereka diajarkan tentang jenis-jenis sel yang biasa digunakan dan langkah-langkah praktis dalam melakukan kultur sel di laboratorium.
Ketua panitia, Dr. apt. Muh. Ikhlas, S.Farm., M.Si., menyampaikan harapannya terkait manfaat workshop ini. “Kami berharap peserta tidak hanya memahami teknik dasar dalam kultur sel, tetapi juga tantangan dan solusi yang dihadapi dalam penggunaannya, khususnya dalam riset dan aplikasi medis,” tutupnya.
Acara ini menjadi momentum penting bagi para peserta untuk mendalami ilmu dan keterampilan di bidang kultur sel, terutama dalam riset biomedis dan nanoteknologi.