SAMARINDA, IAINews – Prof. Dr. apt. Elly Wahyudin, DEA. Menegaskan, interprofessional education adalah kunci dalam membangun tim esehatan yang solid dan efektif.
Prof Elly juga menyoroti pentingnya kolaborasi antar-profesi Kesehatan dalam memberikan pelayanan yang konprehensif kepada pasien.
‘’Dengan interprofessional education maka para calon professional kesehatan akan mampu saling memahami. Dengan begitu akan terbentuk tim kesehatan yang efektif dan solid pada saat para mahasiswa ini menjadi professional kesehatan nantinya,’’ ungkap Prof Elly Wahyudin.
Guru Besar Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin Makassar tersebut, menyampaikan hal itu ketika menjadi pemateri dalam pelatihan preseptor untuk apoteker pada 3 – 4 Agustus 2024 lalu di Samarinda.
Pelatihan preseptor yang diselenggarakan secara hibrid ini diprakarsai oleh Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) bersama Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Samarinda (Stiksam) dan Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI) forwil V.
Pada kesempatan itu, Prof Elly Wahyudin menyampaikan materi tentang Interprofessional Education (IPE) dan Interprofessional Collaboration serta Diskusi Kasus Komunikasi dan IPE dalam Layanan/Kepatuhan Protokol – Penjaminan Mutu Produk Kefarmasian.
Dalam kesempatan itu Prof. Elly juga membahas bagaimana seorang preseptor harus menjadi teladan yang baik dan pendidik yang inspiratif bagi mahasiswa.
Ketua panitia pelatihan, apt. Erfan Abdissalam, M.Farm. menyatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi preseptor dalam membimbing mahasiswa profesi apoteker di wahana praktik.
“Diikuti oleh 128 peserta yang terdiri dari apoteker praktisi di wahana apotek, rumah sakit, industri farmasi, puskesmas, Pedagang Besar Farmasi (PBF) dan wahana lainnya,’’ jelas apt. Erfan Abdissalam.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Stiksam apt. Supomo, M.Si berharap melalui pelatihan ini, para preseptor dapat memberikan bimbingan yang lebih efektif dan berkualitas sehingga menghasilkan apoteker yang kompeten dan siap menghadapi dunia kerja.
Menurut Dekan Fakultas Farmasi UMKT, Dr. apt Dwi Lestari, preseptor memegang peran vital sebagai pembimbing dan fasilitator dalam praktik lapangan mahasiswa. Peran preseptor adalah sebagai jembatan antara teori yang dipelajari di bangku kuliah dengan realitas di lapangan.
‘’Dalam rangka itu, pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kompetensi preseptor agar lebih efektif dalam mendidik dan membimbing mahasiswa profesi apoteker,’’ tutur apt Dwi Lestari.
Sementara itu, Wakil Rektor 1 UMKT Ghozali M.H., M.Kes., Ph.D berharap pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh pada pelatihan preseptor ini akan membantu mereka dalam membimbing mahasiswa dan calon apoteker dengan lebih baik di masa depan.