HOME

Prospek Pencegahan dan Pengobatan Penyakit Jantung untuk Menjaga Kesehatan Otak

pexels towfiqu barbhuiya 3440682 14569658

Faktor vaskular, perilaku, dan sosial:

Hipertensi : kurangi konsumsi garam dan lakukan farmakoterapi.

Dislipidemia : kendalikan melalui diet dan olahraga, nilai risiko penyakit kardiovaskular aterosklerosis dan personalisasikan pengobatan.

Diabetes : pengendalian melalui diet dan olahraga, farmakoterapi.

Kebiasaan gaya hidup : mempromosikan pola makan sehat, tidak merokok, tidak konsumsi alkohol, menjaga pola tidur, dan berat badan ideal

Determinan sosial kesehatan : mengatasi literasi kesehatan, menyediakan sumber daya berbasis komunitas, memperluas pilihan layanan perawatan kesehatan (telehealth), mempertimbangkan aspek sosial budaya, dan meninjau keterjangkauan obat.

Faktor Patofisiologi:

Stres oksidatif : ketidakseimbangan antara spesies oksigen reaktif dan antioksidan, berkontribusi terhadap disfungsi endotel, informasi dinding pembuluh darah, dan pembentukan serta stabilitas plak arterosklerosis.

Disfungsi endotel : dikaitkan dengan faktor risiko vaskular, ditandai dengan berkurangnya vasorelaksasi, yang menyebabkan keadaan proinflamasi, protrombotik, vasokonstriksi dengan peningkatan adhesi sel dan stres oksidatif.

Hemostasis : inflamasi dan trombosis saling berhubungan erat, tromboinflamasi menyebabkan peningkatan sistem komplemen dan kaskade koagulasi.

Genomik : menyumbang hingga 40%-60% risiko PJK, determinan genetik dapat mempengaruhi faktor risiko vaskular yang memengaruhi kerentanan terhadap PJK.

Epigenetika : faktor perilaku lingkungan dapat memengaruhi ekspresi gen melalui mekanisme epigenetika. Ini termasuk metilasi DNA, modifikasi histina, pembungkaman gen terkait RNA tanpa kode.

Faktor Individu (komorbiditas, demensia, dukungan sosial, tujuan perawatan, tingkat keparahan penyakit):

Penyakit Jantung Koroner Asimptomatik/Nonobstruktif : Penatalaksanaan Medis

PJK simptomatik/obstruktif : penanganan medis +/- Cangkok pintas arteri koroner (CABG) atau intervensi koroner perkutan (PCI).

Bukti kumulatif yang diperoleh dalam studi epidemiologi dan sains dasar menegaskan bahwa kesehatan jantung dan kesehatan otak saling terkait erat.

Bukti praklinis menegaskan bahwa peningkatan regulasi jalur proinflamasi, stres oksidatif, disfungsi sawar darah otak, dan disregulasi mikrovaskular juga berkontribusi terhadap gangguan kognitif pada pasien gangguan jantung.

Studi ini menegaskan bahwa pencegahan dan pengobatan dini penyakit jantung merupakan strategi yang efektif untuk mempertahankan kognisi yang bergantung pada usia.

Dengan demikian, penerapan strategi dini untuk memantau dan meningkatkan kesehatan kardiovaskular serta aplikasi pedoman berbasis bukti untuk pengelolaan pasien dengan penyakit kardiovaskular merupakan langkah penting dalam menanggulangi tantangan kesehatan masyarakat terkait dengan makin maraknya gangguan fungsi kognitif, serta mencapai tujuan akhir untuk memastikan kesehatan otak bagi semua orang sepanjang hidup.

Exit mobile version