Menurutnya, anak-anak biasanya diberikan jamu beras kencur untuk menjaga kebugaran. Sedangkan untuk mengatasi gejala penyakit ringan, ramuan jamu akan dibuatkan segar di tempat.
Terlihat bahan jamu berupa simplisia, yaitu tanaman obat yang dikeringkan, juga dalam bentuk bubuk, disediakan dalam sederet kotak stainless yang berjejer di atas salah satu meja.
Seorang pengunjung booth, Kardi, lelaki berusia sekitar 40-an, menyatakan senang dengan diadakannya kegiatan ini sehingga masyarakat bisa tahu lebih banyak tentang jamu.
Walaupun sudah digunakan secara turun-temurun di Indonesia, masih banyak masyarakat yang belum menyadari manfaat minum jamu atau menggunakannya secara tidak tepat.
“Ada jamu pelangsing gak?” kelakarnya sambil melirik istrinya di samping. Spontan Tommy terbahak mendengarnya dan menyodorkan secangkir jamu ginger booster padanya.
Booth itu terus ramai dikunjungi masyarakat sejak dibuka pukul 06.30 hingga ditutup pada pukul 10.30, seiring dengan makin sepinya gelanggang olahraga tersebut.
Hari Jamu Nasional, yang tiap tahun diperingati pada 27 Mei, merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia untuk memasyarakatkan minum jamu secara sehat dan aman.
Bagi warga Cibinong dan sekitarnya yang pagi itu berkunjung ke GOR Pakansari, acara ini memberikan arti tersendiri, karena mereka dapat menikmati jamu sehat secara gratis serta mendapat edukasi dan informasi dari para ahli di bidang farmasi, yaitu apoteker dan tenaga vokasi kefarmasian Kabupaten Bogor. (EGn)