Aplikasi ini sudah tersedia di Playstore dan dapat diunduh melalui tautan berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.diskominfokra.simbiotik.
Dukungan dari IAI Karanganyar
Aplikasi SIMBIOTIK juga mendapat dukungan kuat dari Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Karanganyar. apt. Agus Purnomo, MM, Ketua IAI Karanganyar, menyatakan, “Kami sangat mendukung inovasi SIMBIOTIK yang dikembangkan oleh apt. Anggi. Ini adalah contoh nyata bagaimana apoteker dapat berkontribusi dalam mengatasi masalah resistensi antibiotik dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.”
Langkah-langkah Pelaksanaan SIMBIOTIK
Peluncuran SIMBIOTIK melibatkan masyarakat secara luas melalui beberapa langkah strategis:
- Analisis Data: Tim UPT Puskesmas Karanganyar melakukan analisis data terkait penggunaan antibiotik dan tingkat kepatuhan pasien.
- Pengembangan Aplikasi: Berdasarkan analisis, tim mengembangkan aplikasi SIMBIOTIK yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
- Sosialisasi: Sosialisasi dilakukan melalui berbagai pertemuan masyarakat, seperti PKK dan Karang Taruna, untuk menjangkau semua kalangan.
- Kolaborasi Lintas Sektor: Kerja sama dengan pemerintah kecamatan dan desa sangat penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya penggunaan antibiotik yang tepat.
Keuntungan SIMBIOTIK untuk Masyarakat dan Tenaga Kesehatan
Aplikasi SIMBIOTIK menawarkan berbagai manfaat bagi pasien dan tenaga kesehatan. Pasien dapat memantau jadwal minum obat, mendapatkan informasi terbaru tentang obat dan kesehatan, serta langsung berkomunikasi dengan apoteker. Di sisi lain, tenaga kesehatan dapat melakukan monitoring dan evaluasi kepatuhan pasien dengan lebih efisien.
Diharapkan, dengan adanya aplikasi ini, angka kematian akibat resistensi antibiotik dapat berkurang dan kualitas hidup pasien meningkat. SIMBIOTIK juga diharapkan menjadi solusi jangka panjang dalam menangani masalah resistensi antibiotik di Kecamatan Karanganyar.
Tantangan dan Solusi ke Depan
Meskipun memiliki banyak kelebihan, SIMBIOTIK menghadapi beberapa tantangan, seperti keterbatasan infrastruktur, terutama di daerah terpencil, dan resistensi masyarakat terhadap teknologi.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, kolaborasi lintas sektor yang lebih kuat diperlukan, serta edukasi yang intensif kepada masyarakat. Tim UPT Puskesmas Karanganyar juga akan terus mengembangkan fitur-fitur baru dalam aplikasi SIMBIOTIK agar lebih mudah diakses oleh semua kalangan.
Inovasi SIMBIOTIK adalah langkah maju dalam mengatasi resistensi antibiotik di Karanganyar. Dengan mengintegrasikan teknologi digital dan pendekatan komunitas, aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan kepatuhan pasien dalam penggunaan antibiotik serta mengurangi angka kematian akibat resistensi.