Samarinda, IAI News – Pada ajang Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Nasional XXX 2024, Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berhasil meraih Juara Umum, sekaligus menduduki peringkat pertama dalam festival keagamaan terbesar di Indonesia.
Kemenangan ini didapat dari akumulasi poin di berbagai cabang lomba yang dimenangkan oleh kafilah asal Kaltim.
Sebagai tuan rumah, Kaltim tidak hanya sukses menggelar event akbar ini, tetapi juga tampil sebagai yang terbaik. Kafilah Kalimantan Timur mendominasi posisi Terbaik hingga Harapan di hampir semua cabang lomba.
Pengumuman Kaltim sebagai Juara Umum disampaikan oleh Dewan Hakim pada Malam Penutupan MTQ Nasional XXX di Stadion Madya Gelora Kadrie Oening, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (15/9/2024).
Hasil resmi dibacakan oleh Wakil Sekretaris Dewan Hakim, Muhammad Ramli Masenge, didampingi Wakil Ketua Dewan Hakim, Muhammad Jailani Mawardi Al-Hafiz.
“Keputusan Dewan Hakim tidak dapat diganggu gugat dan berlaku sejak tanggal ditetapkan,” ujar Muhammad Ramli Masenge saat membacakan hasil keputusan di penutupan tersebut.
Kalimantan Timur dinobatkan sebagai Juara Umum dengan total perolehan poin 579, diikuti DKI Jakarta di posisi kedua dengan 478 poin, dan Jawa Timur di posisi ketiga dengan 275 poin.
Atraksi Drone Pecahkan Rekor MURI
Penutupan MTQ Nasional XXX tidak hanya meriah, tetapi juga mencatat sejarah baru. Sebanyak 500 drone menghiasi langit Samarinda dengan berbagai konfigurasi yang memukau ribuan penonton di Komplek Stadion GOR Kadrie Oening.
Atraksi ini berhasil mencatatkan rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) sebagai konfigurasi logo terbesar menggunakan drone dalam ajang MTQ.
Simbol-simbol ikonik seperti hewan “Pesut”, tulisan “Allah” dan “Muhammad”, serta lambang MTQ Nasional XXX, ditampilkan di langit malam Samarinda, memberikan pengalaman yang tak terlupakan bagi semua yang hadir.
Tokoh Penting Hadir di Penutupan MTQ Nasional XXX
Acara ini turut dihadiri oleh Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur, Akmal Malik, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, Wakil Menteri Agama Saiful Rahmat Dasuki, serta Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta, Nasaruddin Umar.
Acara penutupan diawali dengan simbolis penekanan tombol sirine oleh para pejabat tersebut.