HOME

Stiker Penyemangat di Kalender Pengingat Minum Obat

sikat babat 1
Apt Rina Feteriyani, S.Farm (kiri) bersama pasien saat menjelaskan stiker penyemangat di kalender pengingat minum obat

BANJARMASIN, IAINews – Inovasi Sikat Babat HT/DM, stiker penyemangat di kalender pengingat dan lembar balik kepatuhan minum obat hipertensi dan diabetes melitus adalah inovasi yang lahir sebagai jawaban atas masalah sosial di Banjarmasin.

Bayangkan saja, suku Banjar dikenal dengan berbagai makanan bercitra rasa manis dan asin. Terlihat dari berbagai masakan khas Banjar mulai dari makanan berat hingga makanan ringan.

Sebut saja masak habang, soto Banjar, lontong orari, olahan ikan asin, ketupat kandangan, mandai dan gangan paliat.

Pemaparan inovasi Sikat Babat HT/DM kepada masyarakat di sekitar fasilitas kesehatan.

Masih ada olahan berbagai kue (wadai) khas Banjar dengan citra rasa manis seperti bingka, kakaraban, amparan tatak, babungku, balikuhai, cingkaruk, dodol kandangan,  hintalu karuang dan berbagai jenis kue lainnya berjumlah kurang lebih 41 macam.

Karena menjadi penyuka rasa manis dan asin itulah yang menyebabkan masyarakat Banjar identik dengan dua penyakit yakni hipertensi dan diabetes melitus.

Mereka belum bisa mengendalikan diri untuk mengonsumsi makanan secara teratur dan sehat.

Bukan melarang mengonsumsi makanan khas Banjar tersebut, tetapi harus ditakar jumlahnya, jangan sampai makan hingga berlebihan.

Penjelasan Sikat Babat HT/DM kepada pasien

Fenomena itulah yang menjadi salah satu daya tarik bagi seorang apoteker di puskesmas Pekauman Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan untuk melakukan inovasi bernama Sikat Babat HT/DM.

Sikat Babat HT/DM adalah singkatan dari ‘stiker penyemangat di kalender pengingat dan lembar balik kepatuhan minum obat hipertensi dan diabetes melitus’.

Inovasi ini dicetuskan oleh apt. Rina Feteriyani, S.Far. Inovasi inilah yang menjadikan apt. Rina sebagai Tenaga Kesehatan Teladan Kota Banjarmasin tahun 2024.

Menurut  data dari puskesmas Pekauman, hipertensi merupakan penyakit terbanyak pertama di puskesmas tersebut dan penyakit diabetes melitus pada urutan kelima. Dua penyakit tersebut merupakan penyakit kronis dan pasien pun harus minum obat secara rutin.

Stiker penyemangat untuk dipasang di kalender

Meminum obat secara rutin akan menjadi titik terpenting bagi pasien Ini berkaitan dengan kepatuhan pasien meminum obat.

Dari survei awal yang dilakukan oleh apt. Rina ditemukan sebanyak 10 orang tidak patuh meminum obat karena kurangnya pengetahuan pasien terhadap penyakit dan obat yang mereka derita.

Exit mobile version