Tetapi dalam inovasi obat-obat produk biologi, misalnya terapi genetik, dan sebagainya, tidak mengikuti fase uji tersebut.
‘’Maka dibutukan strategi spesifik, termasuk makanan dan minuman yang juga perlu dikembangkan lebih jauh. Betapapun, banyak produk makanan dan minuman yang juga merupakan produk hasil inovasi,’’ papar Taruna Ikrar.
Lebih jauh Taruna Ikrar mengatakan, didalam negeri, standar kualitas obat dan makanan sebenarnya sudah sangat baik.
‘’Sudah saatnya sekarang kita berpikir bagaimana bisa mengglobal. Bagaimana produk obat, makanan dan minuman yang sudah mendapat pengesahan dari BPOM tersebut, bisa langsung mendapat kepercayaan dari berbagai negara. Ini berkaitan erat dengan ekspor,’’ ungkapnya.
Untuk mendapatkan kepercayaan tingkat dunia, makan stasiun Badan Pegawasan Obat dan Makanan haris ditingkatkan.
‘’BPOM harus naik tingkat, karena persaingan bukan hanya di tingkat Asia, tapi juga di tingkat global, dunia,’’ terang Taruna Ikrar.
Mengenai jabatan yang diembannya, Taruna Ikrar sebagai Kepala BPOM tidak mengikuti masa jabatan presiden yang akan lengser pada Oktober 2024 mendatang.
Hal itu karena amanah yang diembannya adalah sebagai seorang kepala badan dan bukan menteri atau wakil menteri, sehingga dalam proses pelantikan dan pengambilan sumpah pun dilakukan secara terpisah.***