’’Penyakit degeneratif sepertu hipertensi, diabetes dan lainnya akan meningkat, seiring dan membaiknya kondisi sosial ekonomi wilayah tersebut,’’ terang Andi Alfian.
’’Oleh karena itu, kita perlu terus meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menggunakan fasilitas kesehatan yang tersedia,’’ tutur Andi Alfian.
’’Namun kami menyadari, keterbatasan akses tersebut, karena itu, perguruan tinggi melakukan bakti sosial untuk masyarakat, agar bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Ini lah salah satu yang bisa dilakukan oleh perguruan tinggi,’’ kata apt. Andi Alfian.
Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan, H. Andi Asman Sulaiman memberikan sambutan sekaligus membuka baksos
Dalam kesempatan tersebut H. Andi Asman Sulaiman mengatakan, mahasiswa farmasi memiliki kontribusi yang sangat besar dalam bidang kesehatan.
Karena itu, ia berharap bersama mahasiswa dan pemerintah bersinergi menjalankan program pemerintah.
’’Salah satu program pemerintah yang perlu kolaborasi seluruh stake holder adalah dalam penanganan stunting,’’ kata Andi Asma Sulaiman.
Andi Asma Sulaiman juga berpesan, agar masyarakat dapat menjalankan prinsip lebih baik mencegah daripada mengobati.
Dalam laporannya, ketua panitia bakti sosial apt. Yuri Pratiwi Utami menyatakan kegiatan ini diselenggarakan sebagai wujud rasa terima kasih kepada warga masyarakat Bone.
’’Alhamdulillah, target kami untuk dapat melayani 200 orang warga dalam kegiatan bakti sosial ini akhirnya tercapai,’’ kata apt Yuri Pratiwi.
’’Terima kasih kami ucapkan kepada pemerintah kabupaten Bone, Institusi kami tercinta Univeral, PD IAI Sulawesi Selatan, PC IAI Bone, Panitia KKN Angkatan 1 Univeral yang diketuai Mega Syahruni, dan Azka Nadifah dari Tim Kesehatan. Alhamdulillah keberhasilan bakti sosial ini karena kolaborasi dan kostribusi dari semua pihak,’’ tutupnya.***