Banda Aceh, IAINews – Apoteker memiliki peran vital dalam menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat, terutama melalui pencegahan penyakit. Menurut American Public Health Association, kesehatan masyarakat dapat ditingkatkan melalui tiga strategi pencegahan: pencegahan primer (menghambat perkembangan penyakit), sekunder (mendeteksi dini), dan tersier (memperlambat progres penyakit).
Apoteker kini berperan lebih luas, termasuk dalam skrining pasien untuk mengidentifikasi determinan sosial kesehatan dan memberikan intervensi atau rujukan yang diperlukan. Keterlibatan apoteker komunitas dalam intervensi ini mendukung akses yang lebih mudah bagi masyarakat.
Di negara berkembang, sektor farmasi sering kali stagnan, terutama dalam menghadapi penyakit menular seperti HIV, AIDS, malaria, dan tuberkulosis.
Pendekatan kesehatan masyarakat yang berbeda dibutuhkan dalam mengatasi masalah ini. Melalui program “Apoteker Bertamu” pada World Pharmacist Day (WPD) tahun ini, edukasi tentang tuberkulosis dan layanan skrining kesehatan diberikan tidak hanya di apotek, tetapi juga melalui kampanye di pusat-pusat kesehatan masyarakat, seperti Puskesmas Baiturrahman di Banda Aceh. Pada acara puncak WPD, edukasi dan pemeriksaan kesehatan gratis dilaksanakan bagi masyarakat.
Program “Apoteker Bertamu” mencakup tahapan skrining mulai dari pengetahuan, sikap, hingga persepsi masyarakat terhadap tuberkulosis.
Salah satu fokus utamanya adalah mengedukasi pasien tentang pentingnya patuh terhadap terapi. Melalui komunikasi yang jelas dan mudah dipahami, apoteker membantu memastikan pasien menerima informasi yang akurat tentang pengobatan.
Dengan pendekatan yang tepat, apoteker dapat mengubah perilaku masyarakat terkait penggunaan obat, mengurangi risiko kesalahan medis di masa depan, terutama pada pasien tuberkulosis.
Dukungan dalam proses terapi sangat penting, dan apoteker memainkan peran signifikan di dalamnya. Sari, warga Gampong Ateuk Pahlawan, menyatakan bahwa ia awalnya hanya mengetahui peran apoteker sebatas sebagai pemberi obat.
Dengan adanya kegiatan WPD, masyarakat dapat lebih memahami peran apoteker yang lebih luas. Dukungan juga datang dari Mahdalena, warga Lamdingin, yang menyebutkan bahwa penyuluhan mengenai peran apoteker dapat membantu masyarakat memahami pentingnya peran mereka dalam kesehatan.
Slogan “Tanya Obat Tanya Apoteker” turut mendorong masyarakat untuk lebih mengenal profesi ini. Apoteker yang bekerja dalam tim multidisiplin memberikan kontribusi besar terhadap kesehatan masyarakat. Keahlian mereka dalam manajemen obat dan edukasi menjadikan mereka aset tak ternilai dalam mendukung kesehatan masyarakat.