HOME

Apoteker ISUN dan Checklist Elektronik Manfaatkan Teknologi Informasi Untuk Pantau Pelayanan Kefarmasian

simpo2
apt Ari Kurnianingsih dan apt Dhea Ramadhan Sugma dalam simp 2 PIT IAI 2023 di Solo

Dhea Ramadhany Sugma membagikan pengalamannya, bagaimana ia memanfaatkan teknologi informasi untuk mengidentifikasikan efek samping obat kemoterapi pada pasien pediatri di RS. Cipto Mangunkusumo. 

Inovasi yang dirancang ini didasarkan pada fakta bahwa kejadian efek samping obat pada pasien pediatri seringkali disepelekan sehingga tidak dapat dideteksi sedini mungkin.

 Berdasarkan informasi dari pasien dan pengamatan di lapangan, maka apt. Dhea Ramadhany Sugma, S.Farm memulai langkah inovasinya dari merancang poster edukasi tentang efek samping obat kemoterapi pada pasien pediatri, hingga membuat sistem pelaporan mandiri oleh keluarga pasien tentang efek samping obat yang dialami oleh pasien pediatri. 

Hasil dari inovasi ini adalah keberadaan suatu database kejadian efek samping obat pada pasien pediatri yang menerima kemoterapi sehingga memperkuat proses pengawasan terjadinya efek samping obat.

Salah satu hal yang ditekankan oleh kedua narasumber ketika membahas topik ini adalah betapa pentingnya keterbukaan seorang apoteker terhadap perkembangan teknologi.

‘’Saat ini kita sedang mengalami perubahan yang sangat cepat, sehingga kita harus memiliki mental yang adaptif di tengah berbagai perubahan yang ada,’’ ungkap Ari Kurnianingsih.

‘’Di era globalisasi dan teknologi informasi ini, seorang apoteker yang bertugas di bidang apa pun harus memiliki pola pikir digital (digital mindset) berupa pola pikir yang adaptif, siap dengan ambiguitas, rasa penasaran yang tinggi, kolaboratif, dan mampu melakukan diversifikasi,’’ tambah Dhea Ramadhany Sugma. 

Pesan lain yang disampaikan dalam sesi ini adalah ketika apoteker diharapkan menjadi salah satu profesi yang diingat oleh pasiennya, maka apoteker harus paham value of care berupa kompetensi, empati, dan keramahtamahan.

Semua inovasi-inovasi yang dilakukan oleh kedua apoteker teladan ini berangkat dari kepedulian dan semangat pelayanan yang tinggi yang memperhatikan kebutuhan yang paling besar yang diinginkan pasien. 

Berdasarkan hal tersebut, maka inovasi bisa dirancang baik dalam bentuk suatu aplikasi yang dapat diintegrasikan dengan aplikasi lain yang digunakan di sistem rumah sakit.

Inovasi juga dapat  berupa database yang di kemudian hari dapat dijadikan dasar penelaahan dan pengambilan keputusan oleh pemangku kebijakan terkait dalam pelayanan pasien.(apt. Meutia Faradilla, M.Si)***

 

Exit mobile version