SOLO, IAINews – Banyak permasalahan penggunaan obat yang terjadi pada pasien, di antaranya adalah penggunaan yang salah, kurang patuhnya pasien dalam meminum obat, dan tidak terpantaunya efek samping akibat penggunaan obat oleh pasien.
Sebagai apoteker yang berorientasi pelayanan, maka permasalahan-permasalahan tersebut harus dicari solusi untuk meningkatkan penerimaan dan kepatuhan pasien dalam menggunakan obat.
Berbagai inovasi dapat dilakukan oleh seorang apoteker, salah satunya adalah pemanfaatan teknologi informasi dalam menyelesaikan permasalahan-permasalahan tersebut.
Proses penemuan obat mulai dari banyak kandidat molekul hingga diperoleh satu molekul obat yang berkhasiat dan memiliki keamanan tinggi merupakan proses yang tidak mudah dan membutuhkan waktu lama.
Oleh karena itu, sangat disayangkan bila terdapat molekul obat yang ditemukan dan kemudian diproduksi menjadi suatu sediaan farmasi tidak digunakan dengan baik dan benar oleh pasien.
Hal itu disampaikan oleh dua orang narasumber dalam simposium 2 ‘Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Peningkatan Mutu Layanan dan Keselamatan Pasien’ pada Pekan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia (PIT IAI) 2023 yang dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus 2023 di Solo, Jawa Tengah.
Pembicara pertama, apt. Ari Kurnianingsih, S.Si., M.Pharm. Clin menyampaikan materi ‘Apoteker ISUN : Pendampingan Apoteker Virtual untuk Peningkatan Mutu Layanan dan Keamanan pasien.
Ari Kurnianingsih membagikan pengalamannya dalam menciptakan inovasi berupa aplikasi yang mendampingi pasien untuk dapat mengkonsumsi obat yang diberikan secara tepat.
Ari Kurnianingsih menciptakan Aplikasi Apoteker ISUN (Aplikasi Pengunaan Obat untuk Terapi Efektif Keamanan Terjamin Efisien dan Responsif, Integrated System Unassailable).
Aplikasi Apoteker ISUN dirancang berdasarkan temuan masalah di mana pasien sering mengalami kesalahan minum obat karena bentuk obat yang mirip.
Aplikasi ini dirancang dengan tujuan agar pasien selalu merasa bahwa apoteker selalu ada, menemani dan menjaga pasien agar keamanan pasien terjamin saat menggunakan obat.
Aplikasi Apoteker ISUN sendiri telah mendapatkan penghargaan di tahun 2019 sebagai aplikasi rumah sakit terbaik ketiga dalam KARS Award dan juga diliput dalam newsletter FIP untuk regional Asia Pasifik.
Sementara itu, apt. Dhea Ramadhany Sugma S. Farm menyampaikan materi Detteksi Dini Efek Samping Obat Kemoterapi MenggunakanChecklist Elektronik’.