Surakarta, IAINews – Dalam peringatan World Pharmacist Day 2024, Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (PC IAI) Kota Surakarta meluncurkan program GENDAR KERSO (Gerakan Pengabdian Masyarakat Apoteker Solo).
Program ini melibatkan kolaborasi dari Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Surakarta, BPOM Provinsi Semarang, dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surakarta, dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang penggunaan obat yang aman dan bertanggung jawab.
Ketua PC IAI Surakarta, Apt. Anang Kuncoro RS, S.Si., S.Farm., M.Pharm., mengungkapkan kebanggaannya terhadap sinergi yang terbangun antara IAI dan berbagai organisasi terkait. “Lebih dari 600 peserta ikut serta dalam kegiatan ini, dan kami senang melihat antusiasme masyarakat dalam mendukung kampanye pengelolaan obat yang bijak melalui GENDAR KERSO,” ujarnya.
Penyuluhan DAGUSIBU dan Senam Bersama
Pada 6 Oktober 2024, penyuluhan DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang Obat dengan Baik) menjadi kegiatan pertama yang digelar bersamaan dengan Car Free Day (CFD) di Jalan Slamet Riyadi, Surakarta.
Acara ini dimulai pukul 06.00 dengan senam kesehatan jantung sebagai pembuka, yang kemudian dilanjutkan dengan sesi edukasi terkait DAGUSIBU.
Media promosi berupa kipas dengan informasi edukatif dibagikan kepada peserta untuk memperkuat pemahaman tentang penggunaan obat yang tepat.
Sebanyak 625 peserta, yang terdiri dari anggota IAI Surakarta, PAFI, serta masyarakat umum, turut ambil bagian dalam kegiatan ini.
Ketua PC IAI Surakarta, Apt. Anang Kuncoro, menekankan pentingnya edukasi terkait DAGUSIBU dalam meningkatkan pemahaman masyarakat. “Kami berusaha mendorong masyarakat untuk lebih cermat dalam penggunaan obat, sehingga mereka dapat menghindari kesalahan yang berpotensi membahayakan kesehatan,” tegasnya.
Penyuluhan BUD dan Pengumpulan Obat Kedaluwarsa
Selanjutnya, program GENDAR KERSO berlanjut dengan kegiatan Penyuluhan Batas Usia Disimpan (BUD) obat dan Pengumpulan Obat Kedaluwarsa (ED) yang dilaksanakan pada 11-14 Oktober 2024.
Dalam kegiatan ini, PC IAI Surakarta bekerja sama dengan Dinkes dan BPOM, mengajak masyarakat di beberapa kelurahan di Kota Surakarta untuk mengumpulkan obat-obatan yang sudah rusak atau kedaluwarsa.
Kader kesehatan di setiap kelurahan turut berperan penting dalam membantu koordinasi pengumpulan obat dari masyarakat.
Setelah obat dikumpulkan, Dinas Kesehatan Kota Surakarta akan menyerahkannya kepada BPOM untuk dimusnahkan sesuai prosedur yang berlaku. Setiap langkah pengumpulan obat ini dilengkapi dengan berita acara resmi, memastikan prosesnya berjalan dengan transparan dan teratur.