Peran apoteker sangat penting dalam penggunaan jamu. Apoteker dapat memberikan informasi yang akurat tentang jamu kepada masyarakat serta memberikan saran tentang dosis dan cara penggunaannya yang tepat.
Meskipun jamu telah digunakan oleh masyarakat Indonesia sejak lama, masih sedikit jamu yang telah terstandarisasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan standarisasi jamu agar dapat dipastikan keamanannya. Standarisasi jamu dapat dilakukan melalui beberapa tahap, seperti identifikasi bahan baku, uji coba formulasi, uji stabilitas produk, uji efikasi produk, dan uji toksisitas produk.
Dalam mengonsumsi jamu, masyarakat perlu memperhatikan beberapa hal. Pertama, pastikan jamu yang dikonsumsi berasal dari sumber yang terpercaya dan telah terstandarisasi. Kedua, pastikan dosis dan cara penggunaan jamu sesuai dengan anjuran apoteker atau dokter. Ketiga, jika mengalami efek samping atau gejala yang tidak diinginkan setelah mengonsumsi jamu, segera konsultasikan dengan apoteker atau dokter.