Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Jangan Sembarang Mengkombinasi Obat, Hati Hati. Kenali Interaksi Yang Merugikan

pexels dids 1424538
banner 120x600
banner 468x60

 

Ditulis oleh: Dr. apt. Lusy Noviani, MM (Praktisi, Trainer dan Dosen FKIK Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya)

Iklan ×

 

TAHUKAH anda, bahwa dua atau lebih obat yang diberikan pada waktu bersamaan dapat mempengaruhi efek masing-masing atau saling berinteraksi.

Interaksi tersebut dapat bersifat potensiasi atau antagonis satu obat oleh obat lainnya, atau kadang dapat memberikan efek yang lain.

pexels dids 1424538

Dengan kata lain, efek interaksi obat dapat menguntungkan atau merugikan terapi (Baxter, 2010).

Meskipun potensi interaksi tidak selalu berdampak pada gejala klinik yang dapat diamati, potensi terjadinya interaksi sebaiknya diminimalkan dan dicegah.

Berbagai faktor dapat mempengaruhi kerentanan pasien terhadap interaksi obat. Pasien yang rentan terhadap interaksi obat antara lain:

  • Pasien lanjut usia
  • Pasien bayi dan anak
  • Pasien yang minum lebih dari satu macam obat
  • Pasien yang mempunyai gangguan fungsi hati dan ginjal
  • Pasien dengan penyakit akut
  • Pasien dengan penyakit yang tidak stabil
  • Pasien yang mempunyai karakteristik genetik tertentu
  • Pasien yang dirawat lebih dari satu dokter

Efek obat dapat bertambah kuat atau berkurang karena interaksi ini.

Akibat yang tidak dikehendaki dari peristiwa interaksi ini ada dua kemungkinan.

Baca Juga  Minimalisasi dan Efektifitas Biaya Obat dalam Farmakoekonomi

Yakni meningkatnya efek toksik atau efek samping obat atau berkurangnya efek klinis yang diharapkan.

Bagaimana dampak bila terjadi interaksi obat?

Potensi keparahan interaksi sangat penting dalam menilai risiko dan manfaat terapi alternatif.

Dengan penyesuaian dosis yang tepat atau modifikasi jadwal penggunaan obat, efek negatif dari kebanyakan interaksi dapat dihindari.

Tiga derajat keparahan  interaksi dapat dikategorikan sebagai berikut:

IMG 20240123 WA0001
Gambar 1. Dampak Interaksi Obat

 

Kombinasi obat apa saja yang berinteraksi dan sering digunakan secara bersamaan?

Beberapa obat yang sering dikombinasikan dalam satu resep sehingga berpotensi menimbulkan interaksi satu sama lain seperti tercantum dalam tabel  dibawah ini.

IMG 20240123 WA0002

Selain obat yang diresepkan, interaksi juga terjadi pada obat resep dengan obat bebas, dan obat herbal

Bagaimana Strategi penatalaksanana interaksi obat?

Ada beberapa strategi dalam penatalaksanaan interaksi obat meliputi (Fradgley, 2003):

1). Menghindari kombinasi obat yang berinteraksi

Jika risiko interaksi pemakaian obat lebih besar daripada manfaatnya maka harus dipertimbangkan untuk memakai obat pengganti.

Pemilihan obat pengganti tergantung   pada   apakah   interaksi   obat   tersebut   merupakan   interaksi   yang berkaitan dengan kelas obat tersebut atau merupakan efek obat yang spesifik.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *