2). Penyesuaian dosis obat
Jika interaksi obat meningkatkan atau menurunkan efek obat maka perlu dilakukan modifikasi dosis salah satu atau kedua obat.
Modifikasi dosisi ini untuk mengimbangi kenaikan atau penurunan efek obat tersebut.
Penyesuaian dosis diperlukan pada saat mulai atau menghentikan penggunaan obat yang berinteraksi.
3). Pemantauan pasien
Jika kombinasi yang saling berinteraksi diberikan, maka diperlukan pemantauan pasien.
Keputusan untuk memantau atau tidak tergantung pada berbagai faktor, seperti karakteristik pasien, penyakit lain yang diderita pasien, waktu mulai menggunakan obat yang menyebabkan interaksi dan waktu timbulnya reaksi interaksi obat.
4). Melanjutkan pengobatan seperti sebelumnya
Jika interaksi obat tidak bermakna klinis atau jika kombinasi obat yang berinteraksi tersebut merupakan pengobatan optimal, pengobatan pasien dapat diteruskan.
Apoteker perlu berkolaborasi dengan dokter dan tenaga kesehatan lainnya selama pemberian terapi.
Kajian diperlukan lebih mendalam, terutama pada kajian literatur yang digunakan, mekanisme interaksi dan manajemen yang dilakukan untuk mengurangi potensi yang terjadi, terutama ketika interaksi tersebut dapat diantisipasi dan dicegah.
Bagaimana peranan Apoteker untuk mencegah potensi terjadinya interaksi obat?
Interaksi obat dapat terjadi pada kondisi pasien yang memiliki patologik yang berbeda sehingga menjadi tidak mudah memprediksi hasil akhir dari interaksi.
Tantangan terbesar untuk menjamin keamanan terapi yang diberikan adalah memahami kondisi penyakit, memilih terapi yang tepat dan mengurangi kombinasi obat yang mengakibatkan munculnya reaksi obat yang tidak diharapkan.
Apoteker memiliki peranan yang sangat vital untuk membantu pemilihan terapi yang aman dan mencegah potensi terjadinya interaksi.
Beberapa strategi yang dilakukan untuk mencapai tujuan keamanan dan efektivitas terapi antara lain
- Melakukan pengkajian kondisi klinis, hasil pemeriksaan penunjang dan rencana terapi
- Melakukan kolaborasi antar profesional tenaga kesehatan mulai dari peresepan, pemberian obat sampai dengan monitoring kondisi pasien
- Melakukan rekonsiliasi untuk memastikan obat yang diberikan tidak berinteraksi dengan obat sebelumnya atau obat yang biasa digunakan pasien
- Membuat catatan terintegrasi terkait kondisi pasien
- Meningkatkan kompetensi dengan terus mengupdate pengetahuan terkait keamanan obat dengan membaca literatur/referensi yang menjadi acuan dalam praktek.
Teman sejawat dapat memperoleh modul lengkap panduan interaksi obat yang dapat diakses pada laman https://mimseducation.com/id/course?association_id=4, yang terbit di bulan November 2023