Berita Terkini
Silahkan hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iai.id
HOME
Blog  

Layanan JadiKonsultan CDOB oleh Jadipraktisi.com, Permudah PBF Raih Sertifikasi CDOB

image4
Konsultasi oleh Jadikonsultan CDOB by jadipraktisi.com bersama PT. Borwita Citra Prima

Bandar Lampung, IAINews – Pedagang Besar Farmasi (PBF) di Indonesia diwajibkan memiliki Sertifikat Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB). Sertifikat ini menjadi keharusan sejak 2019, setelah seluruh PBF mengajukan permohonan pada 2018.

Sertifikat CDOB adalah dokumen resmi dari BPOM RI yang menegaskan bahwa PBF telah memenuhi persyaratan distribusi obat sesuai standar. Tujuannya adalah memastikan mutu obat tetap terjamin dan jalur distribusinya aman.

Pedoman Teknis CDOB pertama kali diterbitkan pada 2003 dan telah direvisi pada 2012 serta 2020.

Menjawab tantangan dalam pemenuhan regulasi ini, jadipraktisi.com menawarkan layanan inovatif bernama JadiKonsultan CDOB. Layanan ini dirancang untuk mendampingi PBF dalam memenuhi syarat sertifikasi CDOB secara efektif.

“Sebelum meluncurkan layanan JadiKonsultan CDOB, kami telah mengadakan beberapa webinar dan pelatihan sejak 2023. Program ini membantu banyak Apoteker Penanggung Jawab (APJ) dalam proses sertifikasi maupun re-sertifikasi,” ujar apt. Poppy Yolanda, S.Farm, selaku B2B Manager jadipraktisi.com.

Konsultasi oleh Jadikonsultan CDOB by jadipraktisi.com bersama PT. Kharisma Guntur Sejati
Konsultasi oleh Jadikonsultan CDOB by jadipraktisi.com bersama PT. Borwita Citra Prima

Namun, lanjutnya, masih ada APJ yang membutuhkan pendampingan lebih intensif. “Oleh karena itu, kami menghadirkan layanan JadiKonsultan CDOB yang fokus pada satu perusahaan dalam setiap sesi pendampingan.”

Co-founder jadipraktisi.com, apt. Dwi Ismayati, M.Clin.Pharm, menjelaskan bahwa layanan ini mencakup konsultasi komprehensif mulai dari identifikasi gap, penyusunan SOP, hingga pendampingan audit sertifikasi CDOB.

Dengan pendekatan praktis dan terstruktur, layanan ini membantu perusahaan meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi, meminimalkan temuan audit, dan mempercepat proses sertifikasi.

JadiKonsultan CDOB juga memberikan pemahaman mendalam terhadap 12 aspek CDOB, persiapan audit sarana distribusi, dan penyusunan Corrective Action and Preventive Action (CAPA).

“Pelatihan CDOB umumnya hanya menjelaskan 12 aspek utama, namun jarang membahas persiapan audit dan CAPA secara rinci. Padahal, hal ini penting untuk proses sertifikasi,” jelas apt. Meri Dayani, S.Farm, konsultan layanan JadiKonsultan CDOB.

Sejauh ini, layanan JadiKonsultan CDOB telah mendampingi dua perusahaan PBF:

  1. PT. Kharisma Guntur Sejati (APJ: apt. Farid Purnama, S.Si., M.M) pada Oktober 2024.
  2. PT. Borwita Citra Prima (APJ: apt. Galuh Yala Pramesthi, S.Farm) pada 24 November–8 Desember 2024.

Menurut apt. Meri Dayani, tantangan utama adalah mendampingi peserta baru di bidang distribusi farmasi, terutama PBF bahan baku. Isu seperti EG DEG telah meningkatkan pengawasan BPOM terhadap PBF bahan baku, menuntut perhatian lebih pada rantai pasok dan audit supplier secara berkala.

“Sebagai konsultan, saya harus selalu update regulasi terbaru dari BPOM dan siap berkonsultasi jika ada kendala, khususnya dalam penyusunan CAPA,” tambah apt. Meri Dayani.

apt. Galuh Yala Pramesthi, S.Farm, salah satu klien, mengungkapkan:

“Konsultasi ini sangat membantu saya memahami aspek CDOB dan operasional PBF. Penjelasan dari Bu Meri sangat rinci, mulai dari SOP, audit BPOM, hingga penyusunan CAPA.”

Jadipraktisi.com berharap layanan ini dapat meningkatkan kepatuhan PBF terhadap regulasi, menjaga mutu obat, dan melindungi kesehatan masyarakat.

Exit mobile version