TAIPEI, IAINews – Salah satu pakar dari Indonesia yang tampil membawakan materi dalam FAPA Congress 2023 di Taipeh, Taiwan, adalah Prof Dr apt Zullies Ikawati, dari Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta.
Prof Zullies Ikawati tampil di Kamis, 26 Oktober dalam plenary session 2 bertajuk Improvinh Health Security : Preparing for the Next Global Health Emergency, Zullies Ikawati tampil sepanggung dengan pemateri dari Taiwan yang membawakan judul ‘Pharmacists’ Contributions : Taiwan’s Experience in Pandemic Prevention and Control.
Zullies Ikawati membawakan materi Roles of Pharmacist in Pandemic Detection and Surveillance.
Sementara kedua pembicara didampingi panelis dari Malaysia dan India.
Dalam paparannya, Zullies Ikawati menyampaikan, kemunculan dan penyebaran penyakit menular yang cepat, seperti pandemi, menimbulkan ancaman kesehatan global yang signifikan.
‘’Presentasi ini mengeksplorasi peran beragam apoteker dalam deteksi dan pengawasan pandemi dari sudut pandang akademis,’’ tutur Zullies Ikawati.
‘’Presentasi ini menekankan kontribusi mereka terhadap kesehatan masyarakat, pengumpulan data, dan keterlibatan masyarakat,’’ lanjut Zullies Ikawati.
Menurut Guru Besar Fakultas Farmasi UGM tersebut, peran utama apoteker dalam deteksi pandemi biasanya tidak berpusat pada identifikasi awal atau diagnosis suatu pandemi.
Sebaliknya, peran mereka bersifat tidak langsung dan suportif dalam membantu otoritas kesehatan masyarakat dan sistem layanan kesehatan merespons pandemi secara efektif.
Hal ini sesuai dengan tema FAPA 2023 kali ini, yaitu Health System Resilience, Security, and Equity: Pharmacist can help.
‘’Apoteker mungkin bukanlah ahli dalam surveilans, namun keterlibatan mereka sangat berharga dalam mendukung upaya keseluruhan,’’ papar Zullies Ikawati yang juga anggota Dewan Pakar PP IAI ini.
Beberapa peran yang dapat dimainkan oleh Apoteker adalah pemantauan dan pelaporan data penjualan obat.
Data tersebut kemudian dapat dikorelasikan dengan adanya peningkatan kasus penyakit, skrining dan triase pasien.
Apoteker juga punya peran penting dalam edukasi dan komunikasi, manajemen obat dan supply chain, cold chain management, imunisasi dan vaksinasi, serta pemberdayaan masyarakat.
Tentu saja Apoteker juga harus berkolaborasi dengan profesional kesehatan lainnya dan lembaga kesehatan terkait.
Menurut Zullies Ikawati kolaborasi ini penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan respons terhadap pandemi.