Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Strategi untuk Meningkatkan Kepatuhan Pengobatan pada Penderita Lupus

Lupus 2
Peserta yang terdiri para penyintas lupus gembira mengikuti kegiatan
banner 120x600
banner 468x60
Lupus 2
Peserta yang terdiri para penyintas lupus gembira mengikuti kegiatan

Oleh Dr. apt. IGA Rai Widowati (Ketua Komunitas Autoimun-Reumatik Bali, Humas PP IAI)

SISTEMIC Lupus Erythematosus (SLE), atau Lupus, adalah penyakit autoimun yang berlangsung lama dan membutuhkan pengobatan seumur hidup.

Iklan ×

Penyakit autoimun biasanya disebabkan oleh gangguan sistem imun tubuh, yang menyebabkan tubuh kehilangan kemampuan untuk membedakan antara “self” dan “nonself”.

Tanda khas penyakit autoimun adalah produksi berlebihan auto-antibodi terhadap jaringan tubuh sendiri, yang menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan.

Sejak tahun 1970, insidensi dan prevalensi penyakit Lupus telah meningkat secara signifikan.

Peningkatan ini disebabkan oleh tersedianya alat diagnostik yang lebih baik, yaitu kriteria The American College of Rheumatology (ACR) 1997 untuk diagnosis penyakit Lupus dan pemeriksaan laboratorium penunjang yang lebih lengkap.

Meskipun kemajuan dalam pengobatan telah meningkatkan prognosis pasien Lupus secara signifikan, memastikan kepatuhan pengobatan jangka panjang masih merupakan tantangan berat.

Lupus 1
Dr apt IGA Rai Widowati saat menyampaikan materi didepan peserta penyintas Lupus

Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan terhadap rejimen pengobatan sangat penting untuk meningkatkan hasil kesehatan dan kualitas hidup penderita Lupus.

Pentingnya Kepatuhan Pengobatan

Pasien Lupus biasanya menggunakan kombinasi imunosupresan, kortikosteroid, dan obat antimalaria (hidroksiklorokuin) untuk mengatasi gejala dan mencegah penyakitnya memburuk.

Pengobatan yang konsisten dapat mengurangi keparahan penyakit, mencegah kerusakan organ, dan mengurangi angka kematian.

Pada kegiatan pengabdian masyarakat yang dilaksanakan oleh prodi Fisioterapi dan prodi Farmasi Universitas Bali Internasional, Sabtu, 25 Mei 2024, dilakukan pengukuran kepatuhan pada peserta.

Baca Juga  Swamedikasi untuk Ibu Hamil : Apa yang Perlu Diperhatikan?

Menggunakan instrumen Morisky Medication Adherence Scale (MMAS-8), didapatkan hasil hanya sekitar 30% penyintas Lupus yang patuh pada pengobatannya.

Hambatan terhadap Kepautan

Beberapa faktor berkontribusi terhadap rendahnya kepatuhan pengobatan pada pasien Lupus adalah sebagai berikut.

  1. Efek Samping

Efek samping yang signifikan, seperti penambahan berat badan, perubahan suasana hati, dan peningkatan risiko infeksi, dapat menghalangi pasien dari mengikuti rejimen yang telah ditentukan. Kortikosteroid sebagai obat Lupus, memiliki efek samping ini.

  1. Kompleksitas Pengobatan

Mengelola sejumlah besar obat dengan jadwal pemberian dosis yang berbeda dapat menjadi sangat mahal. Pasien mungkin kesulitan mencatat dosis obat mereka, yang dapat menyebabkan lewat dosis.

  1. Faktor Psikologis

Penyakit kronis dapat menyebabkan depresi dan kecemasan, yang dapat mengganggu kemampuan pasien untuk menjalani pengobatan teratur. Kebosanan minum obat dapat muncul sebagai akibat dari beban mental harus menjalani sakit seumur hidup.

  1. Faktor Sosial Ekonomi

Salah satu hambatan yang paling signifikan adalah keterjangkauan obat-obatan dan layanan kesehatan. Pasien mengalami kesulitan mendapatkan dan melanjutkan pengobatan mereka karena biaya pengobatan yang tinggi, tidak dilindungi oleh asuransi, dan terbatasnya akses ke dokter.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *