HOME

Swamedikasi untuk Ibu Hamil : Apa yang Perlu Diperhatikan?

pexels jonathan goncalves 17719879
Ilustrasi banita hamil. Foto Jonathan Goncalves/Pexels.com

Kecuali bila secara klinis dokter memutuskan pemberian obat memiliki benefit yang lebih tinggi dibandingkan risiko.

Berikut ini contoh beberapa obat yang perlu diperhatikan khusus selama kehamillan, yaitu;

  1. Anti Inflamasi Non Steroid (AINS)

Obat ini bekerja menghambat sintesa prostaglandin sehingga memungkinkan akan terjadi gangguan kehamilan pada trisemester ketiga.

Akibat yang mungkin ditimbulkan yaitu persalinan lama, selain itu dapat menyebabkan berkurangnya jumlah cairan ketuban.

Aspirin atau asam salisilat lainnya dapat beresiko menyebabkan pendarahan pada ibu maupun janinnya.

Aspirin atau asam salisilat lainnya dapat menyebabkan peningkatan kadar bilirubin dalam darah janin sehingga terjadinya jaundice (sakit kuning) dan terkadang menyebabkan kerusakan pada otak bayi.

2. Antiemetik

Siclizin dan Meclizin, pada hewan uji dapat menimbulkan abnormalitas janin tetapi pada manusia belum terbukti, meskipun demikian sebaiknya dihindarkan dan diusahakan terapi non farmakologi.

3. Antibiotik

Penisillin/β-laktam merupakan obat yang relatif paling aman (termasuk amoksisilin, sefalosporin).

Tetrasiklin bisa melewati plasenta dan disimpan di dalam tulang serta gigi janin, bercampur dengan kalsium, akibatnya pertumbuhan tulang menjadi lambat, gigi bayi berwarna kuning dan email gigi menjadi lunak serta menjadi rentan terhadap karies.

Resiko terbesar terjadinya kelainan gigi terjadi jika tetrasiklin diminum pada pertengahan sampai akhir kehamilan.

Aminoglikosida (Streptomisin dan Kanamisin) menyebabkan gangguan pendengaran pada telinga bagian tengah janin dan kemungkinan menyebabkan ketulian.

Kloramfenikol tidak berbahaya bagi janin tetapi bisa menyebabkan penyakit yang serius pada bayi baru lahir, yaitu Grey Baby Syndrom.

Siproflosasin tidak boleh diberikan kepada ibu hamil karena bisa menyebabkan kelainan sendi pada hewan percobaan.

Kebanyakan antibiotik golongan sulfa yang diminum di akhir kehamilan bisa menyebabkan jaundicepada bayi baru lahir, yang bisa menyebabkan kerusakan pada otak bayi.

4. Obat Antikejang

Beberapa obat anti-kejang yang diminum oleh penderita epilepsi yang sedang hamil, bisa menyebabkan terjadinya celah langit-langit mulut, kelainan jantung, wajah, tengkorak, tangan dan organ perut pada bayinya.

Bayi yang dilahirkan juga bisa mengalami keterbelakangan mental.

Dua obat anti-kejang yang bisa menyebabkan cacat bawaan adalah trimetadion (resiko sebesar 70%) dan asam valproat (resiko sebesar 1%).

Carbamazepine diduga menyebabkan sejumlah cacat bawaan yang sifatnya ringan.

Exit mobile version