Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Swamedikasi untuk Ibu Hamil : Apa yang Perlu Diperhatikan?

pexels jonathan goncalves 17719879
Ilustrasi banita hamil. Foto Jonathan Goncalves/Pexels.com
banner 120x600
banner 468x60

Bayi baru lahir yang selama dalam kandungan terpapar oleh phenitoin dan phenobarbital, bisa mudah mengalami perdarahan karena obat ini menyebabkan kekurangan vitamin K yang diperlukan dalam proses pembekuan darah.

Namun efek ini bisa dicegah bila selama 1 bulan sebelum persalinan, setiap hari ibu mengkonsumsi vitamin K atau jika segera setelah lahir diberikan suntikan vitamin K kepada bayinya.

Iklan ×

Bila ibu hamil harus mengkonsumsi obat antikejang selama hamil, harus diberikan obat dengan dosis yang paling kecil tetapi efektif dan dipantau secara ketat.

5. Obat Antihipertensi

Obat untuk menurunkan tekanan darah seringkali diberikan kepada wanita hamil yang menderita preeklamsi atau eklamsi.

Obat ini bisa mempengaruhi fungsi plasenta dan harus digunakan secara hati-hati untuk mencegah kelainan pada janin.

Biasanya, kelainan timbul karena penurunan tekanan darah ibu berlangsung terlalu cepat dan menyebabkan berkurangnya aliran darah ke plasenta.

Antagonis Kalsium (verapamil, nifedipin, diltiazem) dapat menyebabkan hipoksia fetal bila terjadi hipotensi pada ibu hamil tersebut.

Diuretik dapat mengurangi volume plasma sehingga akan menurunkan perfusi uteroplasenta.

Reserpin, tidak digunakan pada trimester 3 karena akan mengganggu termoregulasi.

Penyekat neuroadrenergik dapat menyebabkan hipotensi postural, penurunan perfusi uteroplasental (contoh : guanetedin).

Baca Juga  Polusi, Rinitis Alergi dan Peran Apoteker

ACE inhibitor, dapat meningkatkan mortalitas janin. ACE inhibitor dan thiazide biasanya tidak digunakan selama kehamilan karena bisa menyebabkan masalah yang serius pada janin.

6. Antikoagulan

Janin sangat rentan terhadap antikoagulan (obat anti pembekuan) warfarin.

Cacat bawaan terjadi pada 25% bayi yang terpapar oleh obat ini selama trimester pertama.

Selain itu, bisa terjadi perdarahan abnormal pada ibu maupun janin.

Jika seorang wanita hamil memiliki risiko membentuk bekuan darah, lebih baik diberikan heparin, tetapi pemakaian jangka panjang selama kehamilan bisa menyebabkan penurunan jumlah trombosit atau pengeroposan tulang (osteoporosis) pada ibu hamil.

7. Golongan Barbiturate dan Benzodiazepine

Golongan ini dapat mengakibatkan ketergantungan obat pada janin.

Fenitoin dapat menghambat sintesis asam folat dalam tubuh janin, sehingga janin kekurangan asam folat yang penting bagi perkembangan otak dan susunan saraf pusat.

Akibatnya terjadi kecacatan pada janin, seperti bibir sumbing, tempurung kepala tidak sempurna, cacat pada jari dan kuku kaki, kelainan jantung, dan lain-lain.

Untuk mencegah efek yang tidak diinginkan ini, maka biasanya dokter meresepkan juga asam folat untuk diminum bersama obat fenitoin.

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *