HOME

Universitas Lampung Gelar Workshop Calon Preseptor, Siapkan PSPA Pertama di Provinsi Lampung

Workshop Unila

Pada kesempatan yang sama, secara virtual apt. Khairunnisa S.Si., M.Pharm., Ph.D menyampaikan sambutannya selaku ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia (APTFI) Forwil Barat.

Workshiop menghadirkan narasumber yang berasal dari APTFI pusat, APTFI forwil barat serta apoteker praktisi yang telah menjadi preseptor.

Mewakili APTFI Pusat hadir Prof. apt. Junaidi Khotib S.Si., M.Kes., Ph.D (Dekan Fakultas Farmasi Universitas Airlangga), Profesor. Dr. apt. Ajeng Dianti., M.Si (Dekan Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran) dan Prof. Dr. Apt.Saitibi., M.Si (Dekan Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada).

Sementara APTFI wilayah barat diwakili oleh apt. Tedy Kurniawan Bakri, S.Farm., M.Farm (Ketua Jurusan Program Studi Farmasi Fakultas MIPA Universitas Syiah Kuala) dan Dr. apt. Nilsya Febrika Zebua S.Farm., M.Si (Dekan Fakultas Farmasi Universitas Tjut Nyak Dien Medan) sebagai narasumber.

Selain narasumber dari APTFI, hadir pula apt. Wildan Rasyid, S.Farm yang bepraktik di Pharmacy Manager 318 KMC Unit Bussines (UB)  Lampung dan apt. Novy Lestary, S.Farm yang berpraktik di apoteker Pelayanan Rawat Inap RSUD Pasar Rebo DKI Jakarta sebagai narasumber perwakilan dari apoteker yang telah menjadi preseptor di prodi profesi apoteker PTF lain.

Pada pelatihan tersebut, narasumber membahas terkait prinsip-prinsip atau strategi dan metode dalam praktik pengajaran atau dikenal dengan istilah pedagogik.

Paparan materi seputar peran preseptor sebagai fasilitator dan evaluator, serta materi pedagogik dalam pendidikan profesi apoteker disampaikan oleh apt Nilsya Febrika Zebua pada pelatihan tersebut.

Apt Tedy Kurniawan Bakri memaparkan materi seputar peran preseptor sebagai role model dan edukator.

Narasumber lain juga menekankan bahwa, pelatihan preseptor ini sangat penting untuk menyelaraskan capaian pembelajaran yang diharapkan kampus dengan wahana praktik.

Narasumber praktisi yakni apt Wildan memberikan Sharing Experiences “How To Be A Preceptor”, sedangkan apt Novy Lestari menyampaikan Panduan Orientasi Para Peserta Didik Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA).

Selain dalam bentuk pemaparan materi, diskusi kelompok juga dilakukan pada pelatihan tersebut.

Beberapa kasus diangkat pada diskusi kelompok, seperti manajemen konflik apoteker-apoteker, manajemen konflik apoteker-dokter, penjaminan mutu obat, serta interprofessional education (IPE) fakultas kedokteran-fakultas farmasi dan fakultas keperawatan.

Pada akhir materi, narasumber mengingatkan bahwa setiap mahasiswa akan memiliki keunikannya masing-masing.

Exit mobile version