HOME
Blog  

10 Adab Seorang Apoteker

pexels byb byb apoteker
Ilustrasi apoteker di Apotek. (Foto pexels.com, bybbyb)

‘Adab itu di atas ilmu, peganglah adab sebab jika kau berilmu tapi tak beradab maka ilmu itu tidak akan berguna bagi dirinya’

ADA 10 adab seorang apoteker yang harus dijaga terhadap pasien, teman sejawat, dan tenaga kesehatan lainnya, yaitu:

Pertama, ramah dan sopan. Adab seorang apoteker harus menerapkan budaya 5S yakni senyum, salam, sapa, sopan, dan santun. Dengan cara sopan santun ketika berbicara dan berinteraksi agar lawan bicara merasa nyaman dan dihargai.

Kedua, menjaga privasi dan kerahasiaan pasien. Adab seorang apoteker harus bisa menjaga kerahasiaan data pasien agar tidak bocor dan tidak disalah gunakan, sehingga hanya digunakan untuk kepentingan medis yang sesuai.

Ketiga, empati dan pengertian. Adab seorang apoteker harus bisa menunjukan rasa empati dan perhatian terhadap kondisi pasien. Begitu pula pada teman sejawat dan tenaga kesehatan lainnya, bisa saling membantu, dan saling memahami dengan tugas dan fungsi masing-masing.

Keempat, memberikan informasi yang jelas dan akurat. Adab seorang apoteker harus diberikan informasi yang jelas, akurat, dan mudah dipahami agar tidak menimbulkan multitafsir dari penerima informasi, serta memastikan informasi yang diberikan sudah dipahami.

Kelima, menjaga kesabaran. Adab seorang apoteker bersabar dengan berbagai pertanyaan atau permasalahan pasien, teman sejawat, dan tenaga kesehatan lainnya.

Di satu sisi, terkadang ada pasien yang memerlukan penjelasan ulang terkait informasi yang disampaikan apoteker, maka apoteker harus tetap bersabar dan memberikan pelayanan dengan optimal.

Keenam, kerja sama dan kolaborasi antar teman sejawat dan tenaga kesehatan lainnya untuk bersama-sama memberikan pelayanan terbaik kepada pasien, agar tercapai visi dan misi bersama untuk meningkatkan derajat kualitas hidup pasien.

Ketujuh, menghormati keahlian dan perbedaan pendapat. Jangankan dengan tenaga kesehatan lainnya, dengan teman sejawat pun kadang kita memiliki perbedaan pendapat.

Sebab, setiap profesi memiliki pandangan masing-masing sesuai dengan keahlian di bidangnya. Ini menjadikan apoteker harus bisa menghormati perbedaan dan membuka diri untuk belajar dari satu dengan yang lainnya.

Kedelapan, komunikasi yang efektif yakni komunikasi yang baik apa yang ingin disampaikan oleh sang komunikator dapat diterima dengan jelas oleh komunikan, sehingga bisa dipahami dengan jelas dan benar.

Adab seorang apoteker harus bisa berkomunikasi dengan pasien, sesama apoteker, dan lintas tenaga kesehatan.

Kesembilan, mendukung dan membantu. Apabila ada pasien, teman sejawat, atau tenaga kesehatan lainnya yang memperlukan bantuan, maka adab seorang apoteker siap siaga memberikan dukungan dan bantuan untuk memperkuat hubungan dalam satu tim dan meningkatkan kualitas pelayanan.

Exit mobile version