Layaknya kebiasaan sarapan. Awalnya memang berat untuk sarapan.
Ketika sudah dimulai, lalu dilatih, kemudian dilakukan berulang-ulang maka akan menjadi lebih ringan dan terbentuk pola kebiasaan.
Tanpa disadari yang awalnya tiap pagi tidak makan, kini sudah terbiasa untuk sarapan walaupun dengan porsi yang tidak banyak.
Apoteker biasakan 5S. Kebiasaan 5S pun bisa diterapkan asal kita mau memulainya dari diri kita sendiri, kemudian mengajak orang di sekitar tempat praktik.
Setelah dimulai, dilatih agar kebiasaan 5S ini tertanam di dalam diri, terakhir mengulang-ulang 5S hingga terbentuk sebuah kebiasaan.
Apabila sudah menjadi sebuah kebiasaan, tanpa disadari pun kita akan melakukannya.
Kebiasaan baik itu akan berbuah kebaikan, begitu pula sebaliknya kebiasaan buruk akan berbuah keburukan pula.
Kebiasaan manakah yang kita pilih? 5S itu mudah dan sudah lama kita ketahui, tapi belum terbentuk kebiasaan yang selalu kita lakukan setiap hari, kepada siapa pun, di mana pun, dan kapan pun.
Karena itu apoteker biasakan 5S.***