Penguasaan pada kemampuan komunikasi tidak seperti orang yang membalikkan telapan tangan.
Ia memerlukan proses yang panjang dan harus melalui berbagai tahapan. Komunikasi adalah hal yang harus dipraktikan bukan sekedar tahu teori dan dipahami.
Kelak, bukan kabur atau bersembunyi dari pasien. Sebaliknya, kita akan semakin bersemangat untuk menemui pasien, dan melakukan komunikasi yang efektif kepada pasien.
Kenapa apoteker harus malu berkomunikasi? Seharusnya apoteker tampil dengan percaya diri bukan malah kabur berlari dan menghindari situasi.
Belajarlah untuk memperbaiki diri dari segi komunikasi. Yakinlah suatu saat kelak kita akan melihat diri kita yang sudah pandai untuk melakukan komunikasi.***