‘Guru itu digugu dan ditiru. Digugu berarti setiap perkataan dan perbuatannya harus bisa dipertanggungjawabkan, sedangkan ditiru berarti setiap sikap dan perbuatannya pantas untuk dijadikan suri tauladan’ (Filosofi Jawa)
APOTEKER seorang guru dimana dia akan mengajarkan banyak hal kepada orang lain, seminimal mungkin dia mengajarkan hal tersebut untuk dirinya sendiri.
Mengajarkan banyak hal kepada orang lain dengan cara membagikan ilmu pengetahuan kefarmasian yang dimilikinya kepada pasien, rekan sejawat, ataupun antar sesama tenaga kesehatan.
Ilmu pengetahuan kefarmasian yang dimiliki dia bagikan pada saat berpraktik agar pasien paham dan bisa mengamalkan ilmu-ilmu yang telah disarankan.
Saling berkomunikasi antar sesama tenaga kesehatan mengenai ilmu kefarmasian menjadi sarana tersendiri untuk media pengajaran baik secara langsung maupun tidak langsung.
Secara langsung yakni dengan bertatap muka, di sebuah forum atau diskusi antar tenaga kesehatan.
Secara tidak langsung melalui berbagai media, misalnya sosial media, telepon, website, leaflet, brosur atau majalah dinding yang ada di tempat berpraktik.
Apoteker seorang guru. Mengajar banyak hal untuk diri sendiri dengan cara selalu meng-update ilmu pengetahuan kefarmasian yang dimiliki agar selalu bertambah dan bisa mengikuti perkembangan zaman.
Diri sendiri pun perlu diajarkan, tidak hanya ilmu pengetahuan kefarmasian, tetapi juga diajarkan terkait sifat-sifat baik yang perlu ditanamkan di dalam diri saat melakukan praktik.
Sifat-sifat yang akan dijadikan teladan bagi seorang pasien saat berinteraksi dengan apoteker.
Apoteker seorang guru, dia akan menjadi teladan, dalam bertutur, berbuat, dan berinteraksi kepada semua elemen kesehatan.
Dijadikannya diri apoteker seorang guru, sebagai panutan yang baik yang membuat semua orang mengikuti berbagai kebaikan-kebaikan yang terpancar dari diri seorang apoteker.
Ketika zaman sekarang kita sulit menemukan sosok teladan, maka sosok itu ada pada diri kita sendiri yakni seorang apoteker.
Kita jadikan diri ini pribadi baik, menyukai kebaikan, berbuat baik, dan menyebarkan kebaikan untuk semua manusia.
Guru identik dengan mengajar dan belajar. Apoteker tidak hanya mengajar, juga harus rutin belajar.
Apa yang mau diajarkan, jikalau diri ini tidak belajar? Apa yang mau dibagikan jikalau diri ini belum punya apa-apa?
Semangat belajar dan mengajar seorang guru perlu dicontoh oleh apoteker.
Guru akan selalu belajar dan mengajar dalam kondisi apapun.
Seorang guru akan menjadikan dirinya sosok yang lebih baik dari hari ke hari.