Floating Left Ads
Floating Right Ads
banner 950x90

Berapa Lama Obat Puyer Dapat Disimpan?

pexels n voitkevich 7615556 rotated
banner 120x600
banner 468x60

pexels n voitkevich 7615556 rotated

Ditulis oleh: Dr. apt. Lusy Noviani, MM
(Praktisi, Trainer dan Dosen FKIK Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya)

Iklan ×

KETIKA anak sakit, sering kali dokter memberikan resep obat dalam bentuk puyer.

Puyer, atau obat yang dihaluskan menjadi serbuk, memang praktis karena mudah dicampurkan dengan makanan atau minuman.

Namun, banyak orang tua bertanya-tanya, sebenarnya berapa lama puyer dapat disimpan agar tetap aman dan efektif?

Apa Itu Puyer?

Puyer adalah sediaan obat dalam bentuk serbuk yang biasanya dihasilkan dengan cara menghaluskan tablet atau kapsul.

Puyer sering kali diresepkan untuk anak-anak karena dosisnya dapat disesuaikan dan mudah dikonsumsi.

Namun, stabilitas puyer bisa berbeda dari bentuk sediaan aslinya karena proses penghalusan dan pencampuran.

Faktor yang Mempengaruhi Stabilitas Puyer

Stabilitas puyer dipengaruhi oleh beberapa faktor utama:

  1. Jenis Obat: Tidak semua obat memiliki stabilitas yang sama. Obat tertentu lebih sensitif terhadap cahaya, kelembaban, dan suhu. Sebagai contoh, antibiotik beta-laktam seperti amoksisilin lebih rentan terhadap degradasi jika terpapar kelembaban.
  2. Kondisi Penyimpanan: Puyer harus disimpan dalam wadah yang rapat, terlindung dari cahaya langsung, dan pada suhu ruangan yang sejuk serta kering. Kelembaban tinggi dapat menyebabkan serbuk menggumpal dan menurunkan efektivitas obat.
  3. Bahan Campuran: Bahan tambahan yang dicampurkan dengan puyer juga mempengaruhi stabilitasnya. Bahan pengisi seperti laktosa atau manitol harus dipilih dengan cermat untuk mencegah reaksi kimia yang tidak diinginkan.
  4. Wadah Penyimpanan: Wadah plastik atau kaca yang kedap udara adalah pilihan terbaik untuk menyimpan puyer agar tidak bereaksi dengan lingkungan.
Baca Juga  Minimalisasi dan Efektifitas Biaya Obat dalam Farmakoekonomi

Massa Simpan Puyer

Secara umum, puyer disarankan untuk tidak disimpan lebih dari 7-14 hari.

Masa simpan ini bisa bervariasi tergantung pada jenis obat yang digunakan dan kondisi penyimpanan.

Misalnya, antibiotik dalam bentuk puyer mungkin lebih cepat rusak jika tidak disimpan dengan benar.

Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam “Journal of Pharmaceutical Sciences” (Smith et al., 2019), stabilitas obat dalam bentuk puyer bisa berbeda-beda.

Penelitian tersebut menekankan pentingnya kondisi penyimpanan yang tepat untuk mempertahankan efektivitas obat.

Tanda-tanda Puyer yang Sudah Rusak

Mengetahui tanda-tanda puyer yang sudah rusak sangat penting untuk mencegah penggunaan obat yang tidak efektif atau bahkan berbahaya:

  1. Perubahan Warna: Puyer yang sudah rusak sering kali mengalami perubahan warna. Jika puyer berubah menjadi lebih gelap atau tampak kusam, ini bisa menjadi tanda kerusakan.
  2. Bau yang Tidak Sedap: Puyer yang telah mengalami degradasi bisa mengeluarkan bau yang tidak sedap atau berbeda dari bau aslinya.
  3. Kekentalan atau Penggumpalan: Jika puyer menggumpal atau menjadi lebih kental, kemungkinan besar telah terpapar kelembaban yang menyebabkan kerusakan.
  4. Perubahan Rasa: Obat yang sudah rusak bisa memiliki rasa yang berbeda atau tidak enak, yang bisa menjadi tanda penurunan kualitas.

Cara Membuang Puyeer yang Sudah Rusak

banner 325x300

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *