MAKASSAR, IAINews – Ketua PC IAI Wajo, apt. Rahmah Mustari., S.Farm.,M.Ph menerima penghargaan dari Gubernur Sulawesi Selatan sebagai Apoteker Enterpreneur pada perayaan HKN ke-60 (Hari Kesehatan Nasional).
Apt Rahmah Mustari adalah seorang apoteker enterpreneur yang bergerak dibidang distribusi obat dan alat Kesehatan.
Peringatan HKN ke-60 dilaksanakan di Makassar tanggal 15 November 2024 di Rumah Jabatan Gubernur Sulawesi Selatan.
Pada kesempatan tersebut, Gubernur Sulawesi Selatan memberikan penghargaan kepada sejumlah tenaga Kesehatan dan tenaga medis di SUlawersi Selatan, salah satunya apoteker.
Pada peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN ke-60) 2024 yang bertema “Gerak Bersama, Sehat Bersama”, apoteker memiliki harapan untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia.
Penghargaan diberikan kepada apt Rahmah Mustarin, atas usahanya mengembangkan PT Bintang Lima Medika cabang Sengkang, sehingga mampu mendapatkan Sertifikasi Cara Distribusi Alat Keseharan yang Baik (CDAKB) Kategori Cabang Distribusi Alkes Tingkat Provinsi Sulawrsi Selatan tahun 2024
Penghargaan ditandatangani PJ Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Dr Zudan Arif Fakrulloh, SH, MH,
Apt. Rahmah Mustarin yang disapa dengan apt. Amma merupakan Ketua Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (PC IAI) Kab Wajo, dosen Prodi Farmasi FKIK di Universitas Muhammadiyah Makassar, direktur teknis dan pemilik PT. Bintang Lima Medika Cabang Wajo.
Dalam sambutannya, Pj Gubernur Sulawesi Selatan, Prof Zudan Arif Fakrulloh menyampaikan beberapa poin penting terakit target Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) tahun 2024 – 2045.
‘’Syarat utama kitab isa mencapai target di 2045, tepat 100 tahun usia bangs akita, adalah manusia Indonesia yang sehat dan cerdas,’’ ungkap Pj Gubernur Sulawesi Selatan.
Adapun beberapa target RPJPN 2024-2045 meliputi pendapatan perkaitan setara negara maju, kemiskinan menuju nol persen, kepemimpinan dan pengaruh dunia internasional menignkat, daya saing SDM meningkat dan intensitas gas rumah kaca menurun menuju zero emission.