Berita Terkini
Silahkan hubungi Redaksi IAINews melalui email : humas@iai.id
HOME

Peran Apoteker dalam Pengurangan Risiko Bencana: Sosialisasi ATB PD IAI Sulsel di SMP dan SMA Wahdah Islamiyah Gowa

apt. Hasrul Lukman. S.Farm dalam membawakan materi Peran Apoteker Dalam Pengurangan Risiko Bencana 1
apt. Hasrul Lukman., S.Farm dalam membawakan materi Peran Apoteker Dalam Pengurangan Risiko Bencana

Sulsel, IAINews – ATB IAI Sulawesi Selatan (SULSEL) merupakan salah satu himpunan di bawah naungan Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI) Sulsel yang aktif melakukan sosialisasi mengenai kebencanaan. Materi yang dibawakan berfokus pada isu krusial dalam kehidupan sehari-hari, terutama terkait pengurangan risiko bencana (PRB).

Salah satu anggota ATB PD IAI Sulsel, apt. Hasrul Lukman, S.Farm., baru-baru ini memberikan sosialisasi kepada siswa SMP dan SMA Yayasan Pesantren Tahfizhul Quran Iman As-Syatibi Wahdah Islamiyah Gowa pada 14 Desember 2024.

Pada kegiatan ini, apt. Hasrul menyampaikan materi tentang peran apoteker tanggap bencana dalam upaya penanggulangan risiko bencana. Tujuannya adalah meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat melalui edukasi dan respons kesehatan yang lebih baik.

Peran Apoteker dalam Pengurangan Risiko Bencana

Materi yang disampaikan mencakup pengertian PRB, yang merupakan upaya sistematis untuk mengurangi dampak bencana. Salah satu tenaga kesehatan yang berperan penting dalam PRB adalah apoteker. Dengan kompetensi farmasi yang dimiliki, apoteker dapat berkontribusi melalui penyediaan obat-obatan darurat, layanan kesehatan, dan edukasi kepada masyarakat.

Apt. Hasrul menjelaskan bahwa kesiapsiagaan bencana meliputi upaya sebelum bencana terjadi untuk mengurangi dampaknya. Beberapa peran penting apoteker di antaranya adalah:

  1. Penyediaan stok obat-obatan darurat.
  2. Edukasi masyarakat mengenai obat-obatan dan kesehatan.
  3. Distribusi obat yang aman selama bencana.

Saat bencana terjadi, apoteker juga berperan dalam:

  • Penanganan dan distribusi obat secara cepat.
  • Koordinasi dengan tim medis lainnya.
  • Penyuluhan penggunaan obat yang aman dalam kondisi darurat.
  • Pengelolaan stok obat yang terbatas.

Pasca-bencana, apoteker berperan dalam mitigasi dan pengurangan risiko kesehatan melalui edukasi penyimpanan obat yang benar, informasi penyakit yang rentan diderita, serta penggunaan obat OTC yang aman selama situasi darurat.

Materi Pertolongan Pertama

Selain materi tanggap bencana, apt. Hasrul juga membawakan materi dasar-dasar pertolongan pertama. Ia menjelaskan pentingnya pertolongan pertama sebagai tindakan medis awal untuk mencegah situasi menjadi lebih buruk hingga bantuan profesional tiba.

Tujuan pertolongan pertama meliputi:

  • Menyelamatkan nyawa.
  • Mencegah kondisi menjadi lebih parah.
  • Mempercepat proses penyembuhan.
  • Mengurangi rasa nyeri.

Materi ini mencakup langkah-langkah awal pertolongan pertama pada kecelakaan, seperti:

  1. Memastikan keamanan di lokasi kejadian.
  2. Memanggil ambulans atau pertolongan medis.
  3. Memberikan ruang untuk korban bernapas lega.
  4. Melakukan upaya pertolongan sesuai kondisi korban.
  5. Menerapkan empat prinsip intervensi (hubungi 119, amankan diri, amankan lingkungan, dan amankan korban).

Empat kasus yang membutuhkan penanganan segera adalah serangan jantung, pendarahan, kejang, dan tersedak.

Sesi Diskusi yang Interaktif

Setelah penyampaian materi, apt. Hasrul mengadakan sesi diskusi.

Exit mobile version