JAKARTA, IAINews.id – Sejalan dengan amanat UU No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan dan Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian, apoteker memiliki peran penting dalam memberikan edukasi dan pelayanan kefarmasian, termasuk dalam penanganan dermatitis atopik dan rhinitis alergi.
Dermatitits atopik dan rhinitis alergi ini memiliki dampak signifikan terhadap kualitas hidup penderita serta beban ekonomi masyarakat.
Melihat urgensi ini, Pengurus Cabang IAI (Ikatan Apoteker Indonesia) Jakarta Utara bekerja sama dengan DKSH (PT Wicaksana Oversease Indonesia Tbk) menggelar Seminar bertajuk “Management of Dermatitis Atopic & Rhinitis Allergic”.
Acara yang diselenggarakan secara hibrid ini bertepatan dengan Rapat Kerja Cabang (Rakercab) IAI Jakarta Utara 2024 yang berlangsung pada Sabtu, 29 Juni 2024 lalu di Aula RSPI Sulianti Saroso.
Acara ini menjadi momen perdana untuk mengimplementasikan UU No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, memberikan nilai 2 SKP Kemenkes RI.
Peserta dapat mengikuti kegiatan ini secara langsung maupun melalui platform Satu Sehat Kemenkes RI.
Peserta mencapai 600 orang, dengan 536 peserta online dan 64 peserta offline. Peserta offline mendapatkan berbagai keuntungan seperti konsultasi langsung STRA Seumur Hidup, serta akses ke berbagai platform Kemenkes RI.
Seminar dibuka oleh Ketua PC IAI Jakarta Utara, apt. Mohamad Nur Yasin, S.Farm., M.M.
Materi bertajuk “Manajemen Dermatitis Atopik dan Rhinitis Alergi,” oleh apt. Drs. Victor S. Ringoringo, S.E., M.Sc.
Dalam sesi ini, apt Victor menjelaskan dermatitis atopik sebagai kondisi kulit kronis yang menyebabkan kulit kering, gatal, dan meradang.
Apt Victor menyebutkan bahwa kondisi ini sering dimulai sebelum usia lima tahun dan dapat berlanjut hingga dewasa.
Apt Victor juga menyoroti risiko tinggi pasien dermatitis atopik untuk mengalami alergi makanan, demam, dan asma.
Pentingnya diagnosis yang tepat dan berbagai opsi perawatan seperti penggunaan salep topikal dan terapi cahaya juga dibahas secara mendalam.
Materi dengan tema “Peranan Topikal Kortikosteroid pada Dermatitis Alergi,” oleh apt. Dewi Widyawati S.Farm.
Apt Dewi menjelaskan bahwa dermatitis atopik adalah gangguan inflamasi kronis yang sering dimulai pada masa bayi dan dapat berlanjut hingga dewasa.
Apt Dewi Widyawati juga menyoroti bahwa dermatitis atopik terkait dengan peningkatan risiko asma, rhinitis alergi, dan alergi makanan, yang berdampak signifikan terhadap kualitas hidup penderita dan keluarganya.
Pengobatan dermatitis atopik berfokus pada pemulihan penghalang kulit dan pengurangan peradangan, dengan kortikosteroid topikal sebagai pengobatan lini pertama.