Ini dijumpai pada saat ketika apoteker menggali riwayat penggunaan antimikroba di fasilitas kesehatan termasuk catatan di rekam medis rumah sakit.
Adanya juga penggunaan antimikroba namun tidak adanya tanda tanda infeksi.
Hal ini, diperlukan kebijakan dalam sistem otomatis perhentian waktu penggunaan antibiotik (automatic stop order) untuk mencegah resistensi.
Agar tidak terjadi salah menyalahkan di lapangan, sebenarnya pemerintah dapat bekerja berdasarkan data.
Kami mengusulkan beberapa langkah yang dapat diambil oleh pemangku kepentingan, misalnya mengumpulkan data di apotek komunitas dengan membandingkan jumlah resep antibiotik, dan jumlah serta jenis obat antibiotik yang keluar.
Kemudian, pemerintah juga mengambil data dari rumah sakit dan klinik dari jenis dan jumlah serta frekuensi pengeluaran antibiotik yang ada apakah sudah sesuai panduan atau tidak.
Gabungan kedua data ini dapat dipublikasikan dalam satu laporan komprehensif yang dicetak dan dibagikan kepada berbagai pemangku kepentingan seperti organisasi profesi apoteker, akademisi farmasi, hingga pelaksana layanan kesehatan di berbagai fasilitas.
Laporan tersebut akan sangat berguna untuk mencari celah-celah kebocoran penggunaan antibiotik yang tidak rasional baik di komunitas maupun di rumah sakit dan klinik.
Langkah lain yang dapat terus dilakukan oleh pemerintah adalah mendorong penelitian-penelitian untuk mencari kandidat antibiotik baru baik yang berasal dari bahan alam atau modifikasi dari antibiotik yang sudah ada.
Selain itu, pemerintah juga berperan melakukan edukasi yang berkelanjutan kepada masyarakat, baik dengan menggandeng tenaga kesehatan maupun tidak, untuk menggunakan antibiotik secara benar dan rasional.
Masyarakat yang teredukasi akan lebih mudah menyampaikan kepada anggota komunitasnya untuk bisa menggunakan antibiotik dengan cermat dan semakin memudahkan tugas tenaga kesehatan di pelayanan.
Dengan pemetaan masalah berdasarkan data yang jelas, maka langkah-langkah pencegahan atau penanganan resistensi antimikroba dapat dilakukan dengan baik dan tepat sasaran.