JEMBER, IAINews – Perayaan World Pharmacist Day (WPD) di Jember kali ini sedikit berbeda.
Kalau biasanya yang dibahas adalah obat-obatan dengan bahan dasar zat aktif hasil sintesis kimia, kali ini membahas obat herbal.
Adalah PT Bintang Toedjoe melalui brand Komix Herbal merayakan World Pharmacist Day dengan menggelar acara edukasi bagi pelajar SMA/SMK di Jember.
Mengusung tema “Generasi Sehat, Generasi Herbal : Saatnya Gen-Z Mengenal Herbal!”, kegiatan yang diadakan di SMA 1 Jember pada Rabu, 25 September 2024 ini dihadiri oleh 50 perwakilan siswa pengurus organisasi dari berbagai sekolah.
Mereka mendapatkan materi edukasi dari PC Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Jember, Balai Pengawas Obat dan Makanan di Jember dan media Tribun Jatim Timur.
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran generasi muda terhadap pentingnya kesehatan melalui penggunaan obat herbal.
Apt Khrisna Agung Cendekiawan, S.Farm., M.Farm., M.Kes, pembicara dari PC IAI Jember, dalam pemaparannya menyampaikan bahwa swamedikasi, atau pengobatan mandiri, adalah langkah awal dalam pengobatan.
Ia menekankan pentingnya prinsip DAGUSIBU (Dapatkan, Gunakan, Simpan, dan Buang Obat dengan Benar) dalam pemakaian obat herbal.
“Pengobatan secara swamedikasi menjadi langkah awal dalam upaya pengobatan,’’ terang apt Khrisna Agung Cendekiawan.
‘’Oleh karena itu, kita harus cermat dalam mendapatkan, bijak dalam menggunakan, menyimpan, dan membuang obat,” ujar apt Khrisna Agung Cendekiawan.
Sementara itu, apt Eko Agus Budi Darmawan, S.Farm., M.Pharm., Kepala Balai POM di Jember, juga memberikan edukasi mengenai pentingnya pemahaman tentang obat bahan alam.
Dalam paparannya, ia menekankan bahwa pelajar harus memahami proses yang dilalui oleh obat herbal hingga dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.
Apt Eko Agus Budi Darmawan juga menyarankan para siswa untuk selalu memverifikasi informasi terkait obat melalui program Cek KLIK (Kemasan, Label, Izin, Kadaluarsa), BPOM Mobile hingga kaidah iklan obat herbal.
Dalam kesempatan yang sama, Sri Wahyuni, Kepala Biro Tribun Jatim Timur membahas pentingnya etika dalam menggunakan media sosial, khususnya saat membagikan informasi terkait obat herbal.
Menurutnya, kebebasan di media sosial harus disertai dengan tanggung jawab, terutama dalam menyebarkan informasi yang berkaitan dengan kesehatan.
“Pelajar dapat berperan sebagai mediator informasi, namun harus dengan etika yang baik, terutama terkait dengan obat-obatan, lebih selektif lagi dengan hoax,” jelas Sri Wahyuni, yang akrab disapa Yuni ini.