Salah satu peserta menjawab risiko osteoporosis atau kerapuhan tulang dapat terjadi pada wanita yang memasuki usia menopause, kurangnya aktivitas, dan kegemukan (obesitas). Oleh karena itu Perwatusi dapat turut berperan dalam mensosialisasikan upaya cegah dini osteoporosis, demikian tambahan jawaban peserta.
Peserta lainnya menjawab inspirasi Kartini sangat membuka wawasan, karena perempuan saat ini dapat berkiprah di pendidikan yang merupakan pondasi masa depan.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kebersamaan antar pengurus dan instruktur.
Acara perayaan Kartini Perwatusi Festive 2024 ini dihadiri oleh berbagai tamu undangan, termasuk beberapa instansi yang telah melakukan kolaborasi dengan Perwatusi Bali. Mereka mengapresiasi inisiatif Perwatusi Bali dalam mengedukasi masyarakat tentang kesehatan tulang dan melestarikan budaya-budaya tradisional.
Dengan suksesnya acara ini, Perwatusi Bali berharap dapat terus berkontribusi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan tulang dan keberagaman budaya Indonesia.
Selamat Hari Kartini untuk semua perempuan Indonesia, mari kita terus berjuang dan berinovasi untuk masa depan yang lebih baik! (IGA Rai Widowati/Humas PP-IAI & IAM Partha Suthema/Humas PD IAI Bali)
