DENPASAR, IAInews.id – Osteoporosis atau keropos tulang termasuk silent disease yang prevalensinya lebih tinggi dibandingkan kanker karena dapat terjadi pada semua orang di segala usia.
Menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2019, penyakit osteoporosis menduduki peringkat prevalensi terbanyak setelah jantung.
Prevalensi angka osteoporosis di Indonesia perlu diwaspadai karena mencapai 19,7%.
Kurangnya pengetahuan tentang konsumsi kalsium, asupan vitamin D dari sinar matahari, dan olahraga yang teratur adalah faktor yang mempengaruhi tingginya prevalensi ini.
Menurut standar internasional, konsumsi harian kalsium 1.000–1.200 mg/hari, populasi Indonesia hanya mengonsumsi 254 mg kalsium setiap hari.
Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia (Perwatusi) adalah organisasi nirlaba berbadan hukum.
Perewatusi telah menjadi anggota International Osteoporosis Foundation (IOF) sebagai organisasi global yang berkomitmen untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang osteoporosis serta mempromosikan pencegahan, diagnosis, dan pengobatan yang tepat untuk kondisi tersebut.
Dalam rangka memperingati Hari Kartini yang jatuh pada 21 April setiap tahun, Perwatusi Provinsi Bali menggelar acara spesial dengan tajuk “Kartini Perwatusi Festive 2024”.
Acara yang diadakan di Aula Universitas Bali Internasional pada Sabtu, 24 April 2024 ini berhasil menyatukan Pengurus Daerah (PD), Pengurus Cabang (PC), dan para instruktur se-Bali untuk merayakan kebersamaan dan pentingnya kesehatan tulang.
“Kami ingin memperingati Hari Kartini dengan cara yang berbeda. Melalui lomba berbagai penampilan antar PD dan PC, kami ingin menjaga kesehatan tulang dan juga melestarikan budaya tradisional kita,” ujar Ketua Perwatusi Bali, Dr. apt. I Gusti Ayu Rai Widowati, pada sambutannya.
Lebih lanjut, Rai Widowati menyampaikan pentingnya para pengurus dan intruktur Perwatusi Bali untuk terus melakukan edukasi pada masyarakat tentang kesehatan tulang, dan mensosialisasikan Senam Pencegahan Osteoporosis.
Acara dimulai dengan parade kebaya dan busana nasional, dilanjutkan dengan penampilan peserta lomba antara lain lomba nyanyi, tari, dan tiktok. Peserta tampak antusias mengikuti lomba.
Selain menilai penampilan peserta, dewan juri juga memberikan pertanyaan tentang tentang kesehatan tulang dan pengaruh Kartini pada perempuan masa kini.