SURABAYA, IAINews – Mengajak Gen-Z lebih teliti ketika mengkonsumsi obat dan lebih mengenal produk obat herbal, PT Bintang Toedjoe lewat produk Komix Herbal menggelar talkshow.
Talkshow ini diselenggarakan sebagai bagian dari kegiatan untuk memperingati World Pharmacist Day.
Kali ini mereka menggelar Talkshow Goes to School Generasi Sehat, Generasi Herbal, Saatnya Gen-Z Mengenal Herbal di SMAN 19 Surabaya beberapa waktu yang lalu.
Pada event kali ini, Komix Herbal menghadirkan para narasumber terpercaya. Di antaranya dari Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Surabaya, Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Surabaya, Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur dan media partner Radar Surabaya.
Area Manager PT Bintang Toedjoe Surabaya, Muhammad Rinaldy mengungkapkan, pihaknya ingin mengajak Gen-Z untuk lebih mencintai produk obat herbal.
Komix Herbal merupakan salah satu produk PT Bintang Toedjoe yang bahan-bahannya menggunakan herbal dan kini menjadi salah satu produk yang digemari masyarakat.
“Kami mengajak berbagai pihak sekaligus mengedukasi Gen-Z dan mendapatkan penyuluhan yang bermanfaat,” kata Muhammad Rinaldy.
Sementara itu, Ketua PC IAI Surabaya, apt Rizal Umar menjelaskan, pihaknya mengajak para siswa SMAN 19 Surabaya untuk lebih waspada dan hati-hati terhadap obat yang akan mereka konsumsi. Misalnya memperhatikan masa kedaluwarsa dan kategori obat.
“Juga harus diperhatikan cara penyimpanan obat yang benar. Untuk itu, bisa menanyakan obat yang dikonsumsi ke apotik, toko obat berizin, rumah sakit, atau puskesmas,” terang apt Rizal Umar.
BBPOM Surabaya juga tak mau ketinggalan memberikan wawasan untuk para siswa. Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Madya BBPOM Surabaya, Retno Chatulistiani P menjelaskan tentang efek salah makan sembarangan.
Karena itu, jika mau mengonsumsi obat, maka harus dicek terlebih dahulu. Sebab jika tidak teliti, bisa membuat ginjal dan hati bermasalah.
“Jangan sampai kita minum obat yang kedaluwarsa. Nomor izin juga harus dicermati dengan baik,” terang Retno Chatulistiani.
Di sisi lain, Penyuluh Narkoba Ahli Muda BNNP Jatim, Stefrin Jeanive, mengajak Gen-Z siswa SMAN 19 Surabaya untuk menjadi Duta Anti Narkoba di daerahnya masing-masing.
Sebab dengan menjadi Duta Anti Narkoba, maka diharapkan para Gen-Z ini bisa mempengaruhi sekelilingnya untuk lebih waspada dan menghindari dampak negatif narkoba.
Provinsi Jawa Timur saat ini berada di peringkat kedua rawan peredaran narkoba. Ada 7.462 desa yang rawan narkoba di Jatim. Karena itu, semua pihak terutama Gen-Z perlu lebih waspada dan aware agar menghindari narkoba.