HOME
Blog  

Apakah Apoteker Hanya Penjual Obat?

pexels polina tankilevitch apoteker di lab

APOTEKER tidak hanya menjual obat. Masyarakat awam hanya mengetahui bahwa apoteker hanya penjual obat.

Padahal, apoteker adalah seorang professional yang perannya lebih luas. Apoteker tidak hanya  penjual obat.

Sekilas memang masyarakat mengetahui bahwa apoteker berada di apotek, itu pula yang membuat mindset mereka, apoteker itu hanya penjual obat.

Padahal, praktik kefarmasian itu luas, tidak hanya menjual obat di apotek.

Di rumah sakit, apoteker terjun langsung menemui pasien untuk melakukan praktik farmasi klinis.

Di puskesmas, apoteker terjun ke masyarakat untuk memberikan informasi atau bimbingan ke masyarakat luas terkait obat-obatan.

Di pemerintahan, apoteker bisa berperan di pengawasan obat, analisis obat dan makanan, menjadi seorang pejabat publik, anggota dewan, perwira polisi atau TNI, jurnalis, guru, dosen, praktisi industri  dan masih banyak peran apoteker yang membuktikan apoteker tidak hanya menjual obat.

Tapi apoteker juga bisa berperan di segala lini.

Di rumah sakit, jika dulu apoteker hanya berada di belakang layar, kini apoteker langsung menemui pasien.

Di rumah sakit apoteker melakuan assesmen pengobatan atau bisa disebut SOAP (Subjek, Objek, Asessmen, dan Plan).

Selain itu juga melakukan rekonsiliasi obat ketika pasien baru masuk rumah sakit, melakukan pelayanan informasi obat saat menyerahkan obat ke pasien, melakukan konseling obat kepada pasien-pasien dengan kategori khusus.

Di puskesmas, apoteker terjun ke masyarakat dalam rangka mengedukasi dan memberikan informasi mengenai dunia obat-obatan pada khususnya dan dunia kesehatan pada umumnya.

Apoteker ikut terlibat dengan berbagai program pemerintah mengenai kesehatan di masyarakat.

Peran apoteker hanya penjual obat hanya diketahui oleh mayoritas masyarakat awam.

Mereka tidak mengetahui peran-peran lainnya yang bisa dilakukan oleh apoteker.

Jika secara profesional, apoteker tidak hanya berperan di tempat pelayanan kefarmasian dan industri.

Selain itu apoteker juga bisa turut andil mengambil peran sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Ini menjadi PR bagi seluruh apoteker Indonesia, untuk bisa menunjukkan kepada masyarakat bahwa apoteker tidak hanya sebatas penjual obat.

Keberadaan apoteker pun sudah harus mulai dibenahi. Jika dahulu apoteker masih bisa ‘bersembunyi’ bahkan ‘hilang’ tidak berpraktik di apotek, kini apoteker bisa memunculkan keberadaannya kepada masyarakat.

Kemunculan apoteker di tengah masyarakat ini penting, agar masyarakat menyadari bahwa apoteker itu ada. Bukan hanya sebatas penjual obat yang mereka temui di apotek.

Writer: apt. Aulia Rahim, M.Farm. (Tim Media Nasional IAI/ PD IAI Kalimantan Selatan)Editor: apt Dra Tresnawati
Exit mobile version