LAMPUNG, IAINews – Mykunas, gummy kulit nanas, menjadi harapan baru bagi warga provinsi Lampung untuk meningkatkan pendapatannya. Apa itu Mykunas? Yuk ikuti penjelasannya berikut.
Berdasarkan data tahun 2015, nanas merupakan salah satu bahan baku buah yang representatif dengan total produksi sebesar 1,73 juta ton.
Buah nanas memiliki potensi limbah yang cukup besar, 47% dari total buah nanas adalah limbah, yaitu dalam bentuk kulit dan hati (bagian tengah buah).
Pembuangan limbah kulit nanas diketahui dapat memicu permasalahan lingkungan yang parah, karena terakumulasi tanpa mempunyai nilai esensial dan komersial di kawasan agroindustri.
Tim pengabdian Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran Universitas Lampung (Unila) melihat adanya potensi ekonomi dibalik limbah nanas tersebut.
Tim yang diketuai Afriyani, M. Farm melihat potensi limbah nanas tersebut merupakan suatu tantangan bagi provinsi Lampung.
Berdasarkan pusat data dan sistem informasi pertanian, Indonesia menjadi penghasil nanas dengan berkontribusi sebesar 23% dari kebutuhan global.
Lampung adalah provinsi yang memiliki persentase terbesar dalam memenuhi kebutuhan pasar tersebut, yaitu sekitar 32,77 persen.
Nanas madu (Ananas comosus L. Merr) banyak ditemukan di Provinsi Lampung.
Apt Zulpakor Oktoba, S.Si., M.Farm, salah satu tim dosen pada kegiatan pengabdian masyarakat tersebut menyatakan bahwa kulit nanas selain sebagai limbah juga diketahui memiliki kandungan antioksidan, karotenoid, antosianin, flavonoid, fenolik, enzim bromelain, vitamin C, air, serat kasar, gula reduksi, pati, protein, tanin dan kandungan protein yang baik untuk kesehatan.
Vitamin C dan mangan yang ada di dalam limbah nanas diketahui dapat membantu melawan peradangan di gusi, jaringan serta pengembangan, penguatan juga perbaikan pada tulang dan gigi.
Selain itu, vitamin C dan kualitas astringennya diketahui dapat menjaga gusi tetap bersih dan sehat.
‘’Adanya enzim bromelain dan tanin pada kulit nanas juga berpotensi sebagai antibakteri yang berkhasiat meningkatkan kesehatan gigi,’’ tutur apt Zulpakor.
Permen gummy sebagai produk makanan banyak disukai oleh semua kelompok umur.
Hal ini karena permen gummy memiliki cita rasa yang manis dan dapat dikonsumsi kapan saja.
Permen gummy dipandang oleh tim pengabdian masyakat Unila bisa menjadi solusi dalam pemanfaat limbah kulit nanas tersebut, disebut dengan nama Mykunas, gummy kulit nanas.
Pada Selasa, 30 Juli 2024 di pekon (desa dalam bahasa Lampung-red) Gunung Terang, kecamatan Bulok, memberikan pelatihan pembuatan Mykunas, gummy kulit nanas tersebut.