HOME

Apoteker Cilik Calon Agent of Change Promosi Penggunaan Obat Rasional

TOS dan Apotekids Inovasi Fakultas Farmasi Unand

apotekids 2

PARIAMAN, IAINews – Apoteker Cilik sebagai sarana pendidikan obat yang dilakukan sejak dini adalah langkah yang strategis.

Pendidikan obat yang diberikan sejak usia sekolah dasar menjadi salah satu upaya promosi penggunaan obat yang rasional bagi masyarakat.

Kelak para Apoteker Cilik ini diharapkan dapat menjadi agent of change dalam promosi penggunaan obat yang rasional bagi keluarga dan masyarakat.

Fakultas Farmasi Universitas Andalas (Unand) melakukan pelatihan Apoteker Cilik (Apocil), yang dimulai pada 13 Juni 2024.

Peserta apocil adalah 27 orang siswa kelas 5 SDN 07 Kota Pariaman. Kegiatan pembinaan ini dilakukan setiap minggu, yang direncanakan selama 3 bulan yang akan berakhir pada Agustus 2024.

Pelatihan apoteker cilik di SDN 07 Pariaman oleh tim dosen Fakultas Farmasi Universitas Andalas, Padang

Tim Fakultas Farmasi Universitas Andalas  yang diketuai oleh Dr. Apt. Syofyan, S.Si., M.Far, melakukan pelatihan apocil bersama Prof. apt. Dachriyanus, Ph.D dan Dra. Noviatri, M.Hum.

’’kegiatan ini dilakukan dengan pendanaan hibah pengabdian kepada masyarakat dari Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat (DRTPM), Kemendikbud tahun anggaran 2024,’’ ungkap apt Syofyan.

’’Pelatihan apocil ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa terkait obat-obatan secara umum, terutama yang sering digunakan untuk pengobatan penyakit umum atau pencegahan penyakit,’’ ujar apt Syofyan.

’’Selain itu juga menjadikan siswa sebagai agent of change dalam penggunaan obat yang rasional dan pencegahan penyalahgunaan obat melalui program apoteker cilik ini,’’ tutur apt Syofyan.

Syofyan juga menuturkan bahwa pentingnya implementasi pendidikan obat berbasis sekolah sebagai bagian dari pendidikan kesehatan melalui Trias UKS (Usaha Kesehatan Sekolah) di sekolah.

Tujuan khusus dari UKS adalah memupuk kebiasaan hidup sehat dan meningkatkan derajat kesehatan peserta didik.

Di dalamnya mencakup memiliki daya hayat dan daya tangkal terhadap pengaruh buruk penyalahgunaan narkotika, obat-obatan dan bahan berbahaya, alkohol (minuman keras), rokok, dan sebagainya.

’’Melalui pelatihan apocil ini, Trias UKS yang meliputi pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan dan pembinaan lingkungan sekolah sehat dapat dijabarkan dalam bentuk pendidikan obat sebagai pendidikan kesehatan,’’ jelas apt Syofyan.

’’Sementara pelayanan informasi obat seperti obat cacing atau tablet tambah darah sebagai implementasi dari pelayanan kesehatan dan penataan dan revitalisasi tanaman obat sekolah (TOS) sebagai bagian dari pembinaan lingkungan sekolah sehat,’’ ujar apt Syofyan.

Exit mobile version