TABANAN, IAINews.id – Penemuan antibiotik di abad ke-20 merevolusi biomedis modern.
Antibiotik adalah obat yang paling umum dibeli di seluruh dunia.
Penggunaan antibiotik yang misused (disalahgunakan), underused (tidak dihabiskan), dan overused (berlebihan) menjadi isu global yang menimbulkan dampak negatif.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa resistensi antimikroba (antimicrobial resistance/AMR), saat ini merupakan salah satu ancaman terbesar bagi kesehatan masyarakat di seluruh dunia.
Kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan dapat dipengaruhi oleh AMR.
Laporan dari 204 negara dari tahun 2010-2019 menunjukkan bahwa AMR secara langsung maupun tidak langsung berkontribusi pada 4,9 juta kematian.
Jumlah ini akan terus meningkat, dan perkiraan kematian akibat AMR akan mencapai 10 juta orang per tahun pada tahun 2050, melebihi jumlah kematian akibat penyakit jantung, kanker, dan diabetes.
World Bank dan Bank Dunia memperkirakan bahwa ketidakefektifan pengobatan infeksi di negara-negara berpenghasilan rendah akan menyebabkan hilangnya 5% dari Produk Domestik Bruto.
Ini berarti pada tahun 2050 akan ada 28 juta orang yang akan menjadi kemiskinan.
Menyadari hal itu, sejumlah lembaga melakukan kegiatan Sajaka (Desa Bijak Antibiotika).
Kegiatan berbasis One Health ini dilakukan melalui kolaborasi beberapa lembaga, yaitu One Health Collaborating Center (OHCC) Universitas Udayana, prodi Farmasi Klinis Universitas Bali Internasional, prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Dhyana Pura, Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) PD Bali, Perhimpunan Ahli Mikrobiologi Indonesia (PAMKI) Provinsi Bali, dan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) PD Bali.
Pada tanggal 20 April dan 27 April 2024, “Sajaka Goes to SD” dilakukan pada siswa kelas 3 sampai 6 di SDN 2 Belalang dan SDN 3 Pejaten, Kabupaten Tabanan – Bali.
Metode flipchart “Karina” atau ‘Kita Atasi Resistensi AntIbiotik Bersama ANAk’ dikembangkan oleh dr. I Wayan Agus Gede Manik Saputra, Sp.MK., dipilih sebagai media pembelajaran karena dapat dilakukan secara interaktif dan mudah dipahami oleh anak-anak.